Pengusaha Lokal Jangan Jadi Penonton, Aktivis Desak Wali Kota Cilegon Buka Akses Setara
CILEGON, iNewsBanten-Kritik tajam disampaikan aktivis Lembaga Peninjauan Konsumen Masyarakat Publik (LPKMP) Kota Cilegon, Diki Azrianto, terhadap kebijakan pemerintah daerah yang dinilai belum sepenuhnya berpihak pada pengusaha lokal.
Dalam pernyataannya, Diki menyoroti masih minimnya pelibatan pelaku usaha lokal dalam berbagai proyek pembangunan, baik yang bersumber dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) maupun kegiatan industri swasta dan BUMN.
“Kami mengapresiasi langkah-langkah pembangunan yang dilakukan Wali Kota. Tapi tolong, jangan ada perlakuan seperti anak tiri terhadap pelaku usaha lokal,” ujar Diki saat ditemui di Kantor Sekretariat LPKMP, Kecamatan Jombang, Jumat (18/7/2025).
Menurutnya, persoalan ini tidak hanya menyangkut alokasi anggaran pemerintah, melainkan juga akses terhadap peluang usaha secara menyeluruh di wilayah Kota Baja.
"Banyak pengusaha lokal Cilegon yang bergerak di berbagai sektor, bukan hanya industri besar. Ada yang aktif di pengadaan pemerintah, LPSE, jasa, hingga penyedia barang. Semua harus diberi ruang yang adil,” tegasnya.
Diki juga menyampaikan harapannya agar Pemerintah Kota Cilegon membuka ruang dialog yang lebih inklusif dengan pemangku kepentingan lokal, termasuk lembaganya.
“Kami ingin berdiskusi secara terbuka. Kalau memang Pak Wali sibuk, sampaikan saja kapan waktu luangnya. Yang penting jangan sampai suara kami tidak didengar,” ujarnya.
Ia menilai komunikasi yang terbuka dan partisipatif antara pemerintah dan pelaku usaha lokal penting untuk membangun iklim usaha yang sehat dan berkeadilan.
Diki menutup pernyataannya dengan harapan agar APBD benar-benar berpihak pada masyarakat, terutama dalam pemberdayaan ekonomi lokal.
"Pengusaha lokal harus tumbuh di rumahnya sendiri. Jangan cuma jadi penonton. Pemerintah harus hadir sebagai fasilitator dan pelindung,” pungkasnya.
Editor : Mahesa Apriandi