Truk Antre Solar, Merak–Cilegon Macet Tiap Hari!
CILEGON, iNews Banten-Kemacetan di jalur Merak–Cilegon kembali menjadi keluhan utama para pengendara. Dalam sepekan terakhir, antrean panjang truk yang mengular menuju Stasiun Pengisian Bahan Bakar Umum (SPBU) solar bersubsidi membuat arus kendaraan tersendat parah, terutama pada jam-jam sibuk.
Pantauan di lapangan, malam ini puluhan truk
berbaris di bahu jalan. Banyak di antaranya bahkan berhenti hingga memakan setengah badan jalan, sehingga membuat lalu lintas dari arah Merak menuju Cilegon maupun sebaliknya tersendat berkilometer.
“Setiap hari begini. Mau lewat Merak–Cilegon harus siap mental. Truk-truk pada antre solar, jalannya jadi satu lajur,” keluh budi pengendara roda dua yang melintas, Jumat, (14/11/2025)
Sementara itu, sejumlah sopir truk mengaku tak punya pilihan lain. Mereka terpaksa mengantre lama untuk mendapatkan BBM bersubsidi karena harga solar non-subsidi dinilai terlalu memberatkan.
“Kami juga capek kalau harus antre berjam-jam. Tapi kalau beli solar nonsubsidi, ongkos jalan nggak nutup,” ujar Dani, salah satu sopir truk tronton yang ikut mengantre.
Kondisi ini bukan pertama kali terjadi. Beberapa bulan terakhir, antrean serupa sering terlihat di sejumlah SPBU di jalur industri tersebut. Namun kali ini kemacetan dirasakan semakin parah lantaran volume kendaraan meningkat menjelang musim liburan.
Pengamat transportasi menilai, kemacetan akibat antrean solar harus segera diatasi karena jalur Merak–Cilegon merupakan salah satu nadi logistik nasional. Jika dibiarkan, dampak ekonominya bisa menjalar lebih luas, terutama pada sektor industri dan distribusi barang.
Warga berharap pemerintah, Pertamina, dan aparat terkait segera turun tangan. Penertiban antrean, pembatasan pembelian, hingga penambahan pasokan solar dinilai menjadi langkah mendesak agar kemacetan harian ini tidak terus berulang.
“Jangan tunggu viral dulu. Ini sudah mengganggu mobilitas ribuan orang setiap hari,” kata Dede warga Cilegon lainnya.
Hingga berita ini diturunkan, antrean truk masih terlihat mengular di beberapa titik sepanjang jalur Merak–Cilegon. Pemerintah diminta bergerak cepat sebelum situasi semakin sulit dikendalikan.
Editor : Mahesa Apriandi