JAKARTA, InewsBanten - Kementerian Pertanian melalui Badan Karantina Pertanian (Barantan) menyebut, wilayah garis pantai timur Sumatera merupakan zona rawan satu penyelundupan hewan ternak. Hal ini berpotensi untuk masuk dan keluarnya hewan ternak tanpa pengawasan Barantan.
Tak hanya itu, wilayah tersebut termasuk sumber potensi hewan ternak membawa virus, salah satunya penyakit mulut dan kuku (PMK) ke Indonesia.
"Pemerintah telah menetapkan wilayah garis pantai timur Sumatera sebagai zona rawan satu penyelundupan," ujar Kepala Pusat Karantina Hewan Barantan, Wisnu Wasisa Putra dalam video conference, Jumat (15/7/2022).
Wisnu menambahkan, saat ini telah dilakukan penguatan pengawasan bersama antara TNI/Polri, Bea Cukai, pemerintah daerah dan karantina pertanian untuk melakukan penataan ketat di wilayah tersebut.
Masuknya wabah PMK ke Indonesia diduga berasal dari hewan ternak asal Thailand yang diselundupkan dari wilayah rawan tersebut. Meski berada di paling barat Indonesia, kenyataannya saat ini wabah PMK telah menulari hingga kurang lebih 21 Provinsi se-Indonesia.
"Terhadap pemasukan hewan asal Thailand melalui wilayah kerja Karantina Aceh, kami informasikan telah dilakukan pemusnahan terhadap hewan kambing yang masuk secara ilegal pada tanggal 10 April 2022 melalui pantai di kabupaten Aceh Tamiang," kata dia.
Untuk pengawasan lalu lintas ternak hewan ternak di jalur darat, Wisnu mengatakan hal tersebut menjadi tanggung jawab pemerintah daerah melalui Otoritas Veteriner daerah.
"Pengawasan lalulintas ternak melalui jalur rute Darat atau rute check point, pemeriksa kesehatan hewan dalam satu pulau menjadi tanggung jawab pemerintah daerah khususnya otoritas Veteriner daerah," ucap Wisnu.
Menurutnya, Indonesia sebagai salah satu negara yang memiliki garis pantai terpanjang, memiliki banyak potensi penyelundupan hewan ternak dari berbagai pintu masuk perairan yang lolos dari pengecekan.
"Seperti diketahui Indonesia memiliki garis pantai yang terpanjanh di dunia sehingga dengan kondisi ini menyebabkan adanya potensi pintu pemasukan ilegal atau tidak resmi," tuturnya.
"Dalam upaya penyebaran wabah PMK saat ini, kami sangat mengharapkan dukungan semua pihak, khususnya pusat Veteriner untuk mengawasi kesehatan hewan yang ada di wilayahnya," sambungnya.
Editor : Mahesa Apriandi
Artikel Terkait