Ibunya mengatakan, jika melihat kereta api, Tama seketika menjadi senang sekali dengan suara, lampu, bahkan ketika bel atau semboyan 35 dibunyikan saat kereta api melintas.
Mendengar hal tersebut, akhirnya anak istimewa dan keluarga itu di undang serta diberikan fasilitas oleh pihak PT KAI untuk jajan-jalan ke Semarang.
“Saya tidak menyangka akan di undang. Saya nggak punya permintaan atau keinginan lebih, yang penting anak saya sehat, bisa mandiri, terus nanti kalau melihat kereta bisa bonceng saya. Tapi, itu sesuatu yang nggak mungkin kalau tidak ada keajaiban dari Allah Ta’ala,” ujar Ibu Tama.
Ibu Tama juga mengucapkan terima kasih kepada PT KAI Indonesia atas fasilitas yang sudah diberikan kepada anak dan keluarganya. Dia juga berharap semoga PT KAI tetap jaya.
Editor : Mahesa Apriandi
Artikel Terkait