Selain ayat Alquran tersebut, Nabi Muhammad Shallallahu alaihi wassallam juga mengatakan bahwa dengan membaca istighfar maka Allah Subhanahu wa ta'ala akan memberinya jalan keluar dari kesempitan, serta kemudahan lainnya ketika jiwa seorang Muslim sedang dilanda kesakitan.
"Siapa yang terbiasa beristighfar, maka Allah akan memberinya jalan keluar dari kesempitannya dan kelapangan dari kesedihannya, serta memberinya rezeki dari arah yang tidak disangka-sangkanya." (HR Abu Dawud)
Sementara para ahli jiwa mengatakan orang-orang yang menderita komplikasi kejiwaan biasanya diakibatkan oleh tekanan batin sejak anak-anak, atau akibat peristiwa traumatik yang mereka alami.
Ketika beranjak dewasa, perasaan tertekan itu makin membesar hingga menyebabkan komplikasi kejiwaan, bahkan dapat menimbulkan berbagai penyakit.
Oleh karenanya, dalam ilmu psikologi modern sangat sesuai dengan hadis Nabi Muhammad Shallallahu alaihi wassallam, yakni tentang istighfar dan faedahnya dalam menghilangkan tekanan jiwa manusia. Hal ini merupakan mukjizat Nabawi di bidang ilmu kejiwaan.
Saat seseorang mengakui kesalahan dan dosanya lalu memohon ampun kepada Allah Subhanahu wa ta'ala dengan sungguh-sungguh, maka perbuatannya itu akan menimbulkan ketenangan batin sehingga tidak lagi merasa bersalah dan berdosa.
Seseorang yang memiliki komplikasi kejiwaan, biasanya juga disertai dengan depresi. Hal tersebut berkaitan dengan persoalan keringnya keimanan dan lemahnya ketakwaan.
"Ini sumbernya adalah hati lemah yang merasa gelisah, kesedihan yang memuncak, putus asa, merasa tidak bisa menyelesaikan masalah dan jauh dari harapan, putus asa dari rahmat Allah Ta'ala," jelas Wakil Ketua Majelis Dakwah dan Pendidikan Islam (Madani) Ustadz Ainul Yaqin saat dihubungi Okezone
Adapun doa agar seseorang yang komplikasi kejiwaan disertai dengan depresi menjadi terasa lebih tenang, khususnya disertai dengan membaca istighfar. Berikut dua di antaranya:
اَللَّهُمَّ رَحْمَتَكَ أَرْجُو فَلاَ تَكِلْنِيْ إِلَى نَفْسِيْ طَرْفَةَ عَيْنٍ، وَأَصْلِحْ لِيْ شَأْنِيْ كُلَّهُ، لاَ إِلَـهَ إِلاَّ أَنْتَ
Artinya: "Ya Allah, Aku mengharapkan (mendapat) rahmat-Mu, oleh karena itu jangan Engkau biarkan diriku sekejap mata (tanpa pertolongan atau rahmat dari-Mu). Perbaikilah seluruh urusanku, tiada Tuhan yang berhak disembah selain Engkau." (HR Abu Dawud)
Selain itu yang masyhur dibaca namun sering dianggap sepele sehingga tidak total dalam berdoa, dan sebenarnya sangat bagus untuk menjaga stabilitas hati agar kuat serta kukuh dalam memghadapi permasalahan hidup.
رَبِّ اشْرَحْ لِي صَدْرِي وَيَسِّرْ لِي أَمْرِي وَاحْلُلْ عُقْدَةً مِنْ لِسَانِي يَفْقَهُوا قَوْلِي
Rabbish rahli sadri. Wayassirli amri. Wahlul uqdatam millisani. Yafqahu qauli.
Artinya: "Wahai Tuhanku, lapangkanlah bagiku dadaku, dan mudahkanlah bagiku urusanku, dan lancarkanlah lidahku supaya mereka faham ucapanku." (QS Taha: 25–28)
Wallahu a'lam bisshawab.
Editor : Mahesa Apriandi
Artikel Terkait