Hamim menilai, tindakan prajurit tersebut merupakan reaksi yang muncul dari pernyataan Effendi Simbolon yang terkesan memancing kegaduhan.
"Mungkin saja itu terjadi sebagai reaksi spontan, bukan cuma dari prajurit, bahkan dari masyarakat juga, atas pernyataan seorang tokoh di ruang publik yang dianggap memancing kegaduhan," ucapnya.
Lebih lanjut Hamim mengungkap, di era serba digital seperti sekarang, siapa saja dapat menyampaikan pendapatnya melalui sosial media, tidak terkecuali prajurit TNI.
Editor : Mahesa Apriandi
Artikel Terkait