Hui menduduki puncak daftar ini pada 2017 dan tahun lalu berada di urutan kelima. Namun tahun ini, dia jatuh ke peringkat 70, di mana kekayaannya anjlok 70 persen menjadi 11,3 miliar atau Rp160 triliun.
Krisis likuiditas di Evergrande telah menghilangkan kepercayaan investor dan mengguncang pasar properti di negara itu. Hal ini juga memicu kekhawatiran penularan dalam ekonomi yang lebih luas. Sementara pihak berwenang China telah mengatakan kepada Hui untuk menggunakan kekayaan pribadinya untuk meringankan krisis utang perusahaan.
Editor : Mahesa Apriandi
Artikel Terkait