TAPANULI UTARA, iNewsBanten - Bencana alam Gempa bumi Magnitudo 6,0 yang dimutakhirkan menjadi M5,8 mengguncang Kabupaten Tapanuli Utara, Sumatera Utara, Sabtu (1/10/2022) dini hari. Guncangan gempa ini merusak hingga menyebabkan korban meninggal dunia dan luka-luka.
Update sementara akibat gempa Taput, sebanyak 872 rumah warga rusak ringan hingga berat, satu orang meninggal dunia dan 26 lainnya terluka.
"Berdasarkan laporan data kerusakan yang kami terima, ada 872 unit rumah penduduk rusak ringan dan berat, 60 unit rumah ibadah dan 22 ruas jalan," ujar Sekretaris Daerah Taput Indra Sahat Hottua Simaremare, Sabtu (1/10/2022) malam.
Selain itu, delapan unit jembatan, 17 fasilitas pendidikan, dua unit fasilitas kesehatan, 26 unit kantor pemerintahan, tiga unit kantor swasta, 31 saluran irigasi, sembilan unit tembok penahan tanah, tiga unit tiang PLN, dua unit LPJU dan sembilan unit fasilitas air bersih juga mengalami kerusakan akibat guncangan gempa bumi.
"Juga ada satu orang korban meninggal dunia dan sebanyak 26 orang mengalami luka-luka akibat gempa bumi ini," katanya.
Menurutnya, kerusakan yang timbul akibat gempa bumi ini tersebar di 15 kecamatan di Taput. Kondisi masyarakat kini sangat membutuhkan langkah penanganan segera.
Sementara Bupati Tapanuli Utara Nikson Nababan mengatakan, pihaknya bersama TNI dan Polri mendirikan posko logistik bantuan korban gempa bumi untuk meringankan beban para korban. Mereka kini kesulitan akibat bencana alam gempa bumi tersebut.
"Posko ini nantinya menjadi pusat seluruh bantuan yang diterima serta menjadi pusat penyaluran bantuan kepada para korban terdampak gempa bumi," katanya.
Sejumlah bantuan bagi korban bencana alam, baik dari Kemensos dan pihak lain telah dan akan diterima untuk meringankan beban para korban.
"Bencana alam ini menjadi pelajaran buat kita semua, terlebih bencana ini menjadi yang pertama dalam masa pemerintahan saya. Ke depan, ini menjadi pelajaran berharga bagaimana menghadapi bencana dan langkah apa yang harus dilakukan ke depan untuk semakin matang," ujarnya
Editor : Mahesa Apriandi
Artikel Terkait