Yakni, memperingati hari kelahiran Rasulullah dengan menyebut-nyebut kisah hidupnya, dan setiap tanda-tanda kemulian dan mukjizat Nabi Saw dalam rangka mengagungkan kedudukannya, dan menampakkan kegembiraan atas kelahirannya.
Dari definisi tersebut dapat dipahami bahwa kegiatan yang dilakukan pada momen hari kelahiran Nabi Saw berwujud amalan-amalan ibadah yang bersifat mutlak.
Misalnya, melakukan pembacaan dan pengkajian tentang sirah Rasululullah melalui pembacaan syair-syair yang tertulis dalam kitab-kitab Maulid seperti al-Barzanji, Simtu ad-Duror, ad-Diba’, Maulid Syaraf al-Anam, ataupun melakukan kegiatan tertentu yang dikatagorikan ibadah mutlak seperti membaca shalawat, membaca Alquran, bersedekah, dan lainnya.
Editor : Mahesa Apriandi
Artikel Terkait