Selain ekonomi, lanjut dia, faktor orang ketiga juga bisa menjadi pemicunya. Di mana si pelaku baik suami atau istrinya memiliki selingkuhan, karena ingin menutupi kesalahannya maka terjadilah kekerasan.
Kekerasan tersebut bisa dilepaskan secara verbal maupun fisik. Tak hanya itu, jika pelaku kerap mabuk-mabukan, atau pengguna obat-obatan terlarang, itu menjadi salah satu pemicu melakukan kekerasan kepada pasangannya.
Hal ini jelas akan mudah terpancing emosi, maka tak bisa terelakan juga bila terjadi KDRT. "Apakah dia mengonsumsi obat-obatan terlarang, mabuk karena itu mudah memancing orang jadi emosi," ujar dia.
Dara mengatakan, jika KDRT yang dilakukan berupa verbal, maka sebaiknya bisa dibicarakan dan dikonsultasikan kepada orang atau keluarga terdekat. Akan tetapi apabila sudah menyangkut fisik hingga terjadi pemukulan, maka perlu adanya tindakan lebih tegas.
"Kalau sudah pukulan yang dapat membahayakan nyawa, cacat dan lain-lain, itu kan parah ya, jelas harus segera lapor," katanya.
Artikel ini sebelumnya sudah tayang di iNews.id dengan judul :https://iNews.id Faktor Ekonomi dan Perselingkuhan Bisa Jadi Penyebab Terjadinya KDRT
Editor : Mahesa Apriandi
Artikel Terkait