SERANG, iNewsBanten - Saat musim hujan, masuk angin merupakan penyakit yang sering menyerang. Banyak orang yang merasa tidak enak badan menyebut mereka sedang masuk angin.
Nah, ketika mengklaim masuk angin salah satu yang menjadi obat adalah kerokan. Kerokan memang sering digunakan oleh masyarakat Indonesia ketika mengalami sejumlah gejala, seperti demam, pegal, menggigil, sakit kepala, hingga lemas.
Saat mengalaminya, kerokan banyak dipilih untuk mengatasinya. Manfaat kerokan untuk pegal di badan dinilai cukup ampuh, bahkan banyak orang yang merasa enakan setelahnya.
Teknik kerokan untuk pegal sebenarnya sudah dipraktikkan sejak dulu. Terapi ini dikenal dengan nama gua sha. Melansir KlikDokter, bentuk pengobatan tradisional ini sangat populer hampir di seluruh kawasan Asia Tenggara.
Asal usul terapi gua sha adalah dari China. Nama gua sha sendiri berarti “mengikis”, dan warga China sudah biasa melakukannya.
Kerokan
Maksudnya mengikis di sini adalah mengikis kulit atau mengerok kulit dengan menggunakan koin atau benda tumpul lain. Inilah yang kemudian disebut orang Indonesia sebagai metode kerokan.
Metode ini memberikan sensasi relaks pada tubuh serta membantu mengendurkan otot-otot yang terasa tegang. Setelah melakukan kerokan, area yang dikerok akan tampak memar dan berwarna kemerahan.
Gua sha paling sering digunakan untuk meredakan nyeri otot dan sendi, misalnya pada nyeri punggung, ketegangan otot, dan penyakit saraf terjepit. Bahkan, ada juga yang menggunakan teknik ini untuk mengatasi demam, batuk, pilek, sampai gangguan paru-paru.
Sudah banyak penelitian yang menjelaskan manfaat gua sha atau kerokan untuk pegal ini. Salah satunya dilakukan pada tahun 2014. Menurut penelitian tersebut, gua sha dapat meningkatkan jangkauan gerakan dan mengurangi rasa nyeri pada orang yang sering menggunakan komputer.
Penelitian pada orang dewasa yang lebih tua dengan sakit punggung juga menemukan bahwa mereka merasa lebih baik setelah diterapi dengan gua sha dan terapi panas. Bahkan, mereka berpendapat kalau efek gua sha bertahan lebih lama.
Diduga, kerokan bermanfaat untuk pegal karena memicu perubahan kadar hormon serta meningkatkan aliran darah di tubuh, terutama pada tempat kerokan.
Penelitian pada 23 orang dewasa yang diterbitkan dalam jurnal akademis Evidence-Based Complementary and Alternative Medicine pun mengungkapkan hal serupa. Menurut penelitian tersebut, kerokan secara signifikan meningkatkan volume perfusi darah dan suhu di area yang terkena gesekan.
Dengan meningkatnya aliran darah, asam laktat akan cepat dibawa ke hati untuk memperkuat metabolisme. Rasa pegal-pegal atau nyeri di otot pun menjadi berkurang atau menghilang setelah dikerok.
Artikel ini telah tayang dengan judul https://health.okezone.com/read/2022/11/08/487/2703347/soal-kerokan-ternyata-rakyat-china-juga-doyan-lho
Editor : Mahesa Apriandi
Artikel Terkait