SERANG iNews Banten - Pemerintahan Provinsi Banten bersama seluruh Stakeholder dan Mitra kerja berkomitmen mewujudkan Banten yang maju. Hal ini tentunya sangat erat kaitannya dengan kualitas hidup penduduk dan SDM Tangguh dan berdaya saing. Sementara ini, permasalahan stunting dan kemiskinan ekstrim menjadi persoalan harus cepat diatasi melalui aksi konvergensi percepatan penurunan stunting dan penanggulangan kemiskinan estrim
Penjabat (Pj) Gubernur Banten Al Muktabar beserta jajaran dan Forkompinda, Instansi Vertikal, dan BUMN melaksanakan aksi konvergensi percepatan penuruan stunting dan penanggulangan kemiskinan ekstrim dengan penyaluran bantuan perlindungan sosial di pulau Pulau Tunda Kecamatan Tirtayasa dan Pulau Panjang Kecamatan Puloampel, Kabupaten Serang, Sabtu (19/11/2022). Pemilihan pulau terdepan Provinsi Banten itu sekaligus untuk mengantisipasi gangguan pasokan kebutuhan pokok akibat gelombang laut.
Dalam sambutannya Al Muktabar menyampaikan, kegiatan yang diinisiasi oleh Dinas Ketahanan Ketahanan Pangan Provinsi Banten ini merupakan bentuk komitmen dan langkah kongkret dari Pemerintahan Provinsi Banten dalam penghapusan kemiskinan ekstrim seperti yang tertuang pada Instruksi Presiden No. 4 Tahun 2022 tentang percepatan penghapusan kemiskinan ekstrim.
“Kita bersyukur atas kebersamaan Forum Koordinasi Pimpinan Daerah Provinsi Banten hadir lengkap untuk memberikan bantuan kepada masyarakat Banten saat ini,khususnya yang berada di Pulau Tunda dan Pulau Panjang” ungkap Al Muktabar.
Dikatakan olehnya, dalam penanganan kemiskinan ekstrim di Banten pihaknya telah melakukan berbagai program, salah satunya adalah penyaluran bantuan perlindungan sosial seperti yang hari ini kita lakukan.
“Selain bantuan beras dan BLT BBM Provinsi Banten Tahun 2022, bantuan sosial yang disalurkan antara lain bantuan bibit cabe, bantuan dapur sehat untuk atasi stunting, bantuan telur, susu, dan mainan untuk anak stunting, bantuan bebek petelur hingga bantuan pangan bergizi untuk anak berisiko stunting” ungkap Al Muktabar.
“Kemudian ada juga bantuan dari Unit Pengumpul Zakat (UPZ) Baznas Pemprov Banten yang disalurkan berupa bantuan untuk anak kurang gizi Rp 1,5 juta kepada 30 anak, bantuan guru ngaji dan marbot Rp 500 ribu kepada 38 orang, bantuan usaha Rp 1 juta kepada 21 orang, beasiswa SD Rp 300 ribu kepada 30 anak, beasiswa SMP Rp 500 ribu kepada 20 anak, serta beasiswa SMA Rp 750 ribu kepada 10 anak, “ lanjutnya.
Dalam kesempatan itu, Al Muktabar juga mengimbau dan titip pesan kepada para keluarga muda untuk menjaga dan merawat anak-anaknya dengan baik. Memberikan asupan makanan yang bernutrisi sehat serta menyajikan makanan dengan tampilan yang menarik bagi anak-anak. Hal itu dicontohkan langsung oleh dirinya bersama rombongan dengan makan telur rebus bersama anak-anak.
“Saya titip ke ibu-ibu untuk menjaga anak-anaknya serta kreatif mengolah ikan dan rumput laut untuk sumber nutrisi anak-anak. Saya yakin dari sini nantinya bakal tumbuh anak-anak yang menjadi pemimpin. Kita doakan putra-putri dari sini nantinya sukses menjadi pemimpin,” ungkapnya.
Sementara itu, Plt Kepala Perwakilan BKKBN Provinsi Banten dr Nurizky Permanajati, M.H mengatakan kegiatan ini merupakan contoh baik dalam percepatan penuruan stunting dan penghapusan kemiskinan ekstrim, dimana semua elemen baik itu Pemerintahan Provinsi, Pemerintahan Pusat. BUMN, serta Swasta bersinergi dan berkolaborasi bersama untuk mewujudkan Banten Zero stunting.
“ BKKBN Banten, pada kesempatan ini turut memberikan bantuan berupa peralatan Masak bagi Tim Dapur Sehat Atasi Stunting ( DASHAT) di pulau Panjang dan Pulau Tunda agar Tim DASHAT lebih semangat lagi dalam menyediakan makanan sehat dan bergizi bagi keluarga beresiko stunting. Selain itu BKKBN Banten juga memberikan menyediakan pelayanan bagi keluarga di Pulau panjang dengan pemberian KIE, penyediaan data, konsultasi dan konseling, pembinaan serta rujukan melalui Pusat Pelayanan Keluarga Sejahtera (PPKS) mobile. Dengan adanya PPKS Mobile kami berusaha selalu dekat dengan masyarakat, bukan masyarakat yang datang kepada kami, tapi yang menghampiri untuk selalu memberikan pelayanan” Ujar Nurizky.
Lebih lanjut, Ia menyampaikan PPKS ini merupakan wadah berbasis institusi itu atau program yang dikembangkan pemerintah sebagai wadah pusat pelayanan informasi dan konseling untuk penyiapan berkeluarga bagi remaja, konseling jaminan pelayanan KB dan kesehatan reproduksi (KB-KR), pertumbuhan dan perkembangan anak, dan konseling peningkatan ketahanan keluarga, ekonomi, dan kesejahteraan keluarga serta memberikan informasi kependudukan dan KB.
“ Alhamdulillah PPKS kami banyak dikunjungi warga, mereka sangat antusias dengan program Bangga Kencana dan pencegahan stunting, lebih dari 35 warga tadi berkonsultasi di PPKS mobile. Saya sangat senang bisa memberikan pelayanan kepada warga di Pulau Panjang Ini,” tutupnya.
Sementara Kepala Dinas Ketahanan Pangan Provinsi Banten Aan Muawanah mengungkapkan, untuk Bantuan Beras Perlindungan Sosial di Pulau Tunda disalurkan kepada 406 kepala keluarga, sedangkan di Pulau Panjang disalurkan kepada 941 kepala keluarga. Masing-masing mendapatkan bantuan beras seberat 10 kilogram.
Dijelaskan, penyaluran di Pulau Tunda dan Pulau Panjang merupakan penyaluran pertama Bantuan Beras Perlindungan Sosial. Pihaknya akan menyalurkan bantuan beras kepada 45.540 kepala keluarga di Provinsi Banten.
Hadir pada kesempatan tersebut Komandan Korem 064/Maulana Yusuf Brigjen TNI Tatang Subarna, Komandan Pangkalan Angkatan Laut Merak Kolonel Laut (P) Dedi Komarudin, Perwakilan Polda Banten, Komandan Kodim 0623/Cilegon Letnan Kolonel Infanteri Ari Widyo Prasetyo, Kepala BKKBN Provinsi Banten, Perwakilan Bank Indonesia, Perwakilan Basarnas, Kepala Bulog Serang, Perwakilan Bank Banten, serta para Kepala Organisasi Perangkat Daerah (OPD) Pemprov Banten. Kekompakan yang terbangun juga terlihat dengan terlibatnya Kapal Angkatan Laut (KAL) Anyer, Kapal Basarnas, Kapal Patroli Perikanan Dinas Kelautan dan Perikanan Provinsi Banten, serat Kapal nelayan.
Editor : Mahesa Apriandi
Artikel Terkait