Ati mengungkapkan, setidaknya terdapat beberapa strategi yang dilakulan pemerintah bersama stakeholder untuk mengoptimalkan GP2SP. Pertama, memberikan advokasi dan sosialisasi secara berjenjang dengan melibatkan seluruh pemangku kepentingan secara terpadu.
Dua, mengembangkan media komunikasi informasi dan edukasi (KIE) melalui media cetak dan elektronik. Tiga, meningkatkan tanggungjawab dan peran serta pengusaha dalan melaksanakan GP2SP di lingkungan perusahaan melalui dukungan sumberdaya. Empat, meningkatkan pemantauan dan evaluasi melalui keterpaduan dengan pihak terkait.
Terkait peran Dinkes dalam menyukseskan GP2SP, Ati mengaku, pihaknya bersama beberapa OPD membentuk Tim GP2SP tingkat Provinsi Banten.
"Kalau dari sisi kesehatan, kami memberikan asupan gizi kepada pekerja perempuan, memberikan pelayanan kesehatan reproduksi, peningkatan pemberian ASI (air susu ibu, red) di tempat kerja dan penyediaan makanan melaluo kantin sehat. Kita juga melakukan pembinaan secara terpadu, pembinaan teknis," ujarnya.
Berdasarkan informasi, data pekerja perempuan di Banten mencapai 34,46 persen. Dimana, mayoritas pekerja perempuan bergerak di sembilan sektor yaitu, industri rokok, tekstil, pakian, sepatu, kimia, elektronik, sektor pendidikan dan wiraswasta.
Adapun beberapa instansi yang juga mendapat yang Penghargaan GP2SP diantaranya, Dinas Kesehatan Kabupaten Serang, Dinas Kesehatan Kota Tangerang, Dinas Kesehatan Kabupaten Tangerang, PT.Nikomas Gemilang Divisi Nike, PT. Victory Chingluh Indonesia, PT. Indofood Fortuna Makmur, PT. Panca Prima Eka Brothers dan EDS Manufactoring Indonesia.
Editor : Mahesa Apriandi
Artikel Terkait