Air Ajaib Berusia 1,2 Miliar Tahun, Bisa Digunakan untuk Hidup di Planet Lain

Wahyu Sibarani
Peneliti Oliver Warr tengah mengambil sampel air berusia 1,2 miliar tahun yang ditemukan di bawah tambang emas Moab Khotsong, Afrika Selatan. Foto: Eureka Alert

JAKARTA, iNewsBanten – Sekelompok peneliti menemukan air bawah tanah yang sangat ajaib, usianya mencapai 1,2 miliar tahun. Air ajaib itu telah berhasil membuat sekelompok hewan yang ditemukan di bawah tanah sedalam 3 kilometer dapat hidup dengan nyaman.

Air bawah tanah ajaib itu ditemukan di Moab Khotsong, Afrika Selatan, yang merupakan sebuah kawasan tambang emas dan uranium. Hasil penemuan tersebut sudah dipublikasikan lewat sebuah jurnal yang ada di Nature Communications.

Seorang peneliti dari University of Toronto dan pemimpin penelitian yang bernama Oliver Warr, mengatakan air ajaib itu akan jadi kunci adanya kehidupan bawah tanah yang sangat dalam. Bahkan bisa dijadikan sebuah langkah awal penelitian untuk hidup di planet lain seperti Mars 

"Anggap saja air ini seperti Kotak Pandora yang berisi sebuah keajaiban penghasil helium dan hidrogen. Temuan itu nanti dapat kita pelajari bagaimana memanfaatkannya untuk kepentingan biosfer dalam dalam skala global," ungkap Oliver Warr.

Penemuan air bawah tanah berusia 1,2 miliar tahun itu bermula dari misi panjang Oliver Warr dan rekan-rekannya menemukan kehidupan ekstrem di bawah tanah. Sebuah tempat dimana banyak orang berpikir sama sekali tidak ada kehidupan.

Tempat penelitian sendiri dilakukan di tambang emas Moab Khotsong, Afrika Selatan. Tempat itu dipilih karena merupakan lokasi penambangan dengan lubang penggalian paling dalam.

Pada 2011 mereka kemudian menemukan cacing yang hidup di bawah kedalaman tanah hingga nyaris 3 kilometer. Cacing itu ternyata bisa hidup tanpa matahari dan panas yang ekstrim.

Empat tahun kemudian mereka kembali menemukan hewan lainnya seperti krustasea dan cacing pipih. Dari situ mereka bertanya-tanya apa yang membuat hewan yang seharusnya tidak ada di kedalaman itu bisa bertahan hidup.

Keberadaan air bawah tanah berusia 1,2 miliar itu akhirnya jadi jawaban mengapa hewan-hewan itu bisa bertahan di 2,9 kilometer di bawah permukaan bumi.Keberadaan air itu justru bisa menghasilkan konsentrasi besar hidrogen, sumber energi penting bagi hewan-hewan tersebut.

"Reaksi radiogenik menghasilkan helium dan hidrogen, kita tidak hanya dapat belajar tentang reservoir dan transportasi helium tetapi juga energi hidrogen dari kedalaman bumi yang dapat menopang mikroba bawah permukaan dalam," ujar Oliver Warr.

 

 

Sementara Gaetan Borgonie peneliti dari Extreme Life Isyensya mengatakan penemuan itu memiliki implikasi penting. Tidak hanya di bawah permukaan bumi yang dalam, tetapi di tempat lain di tata surya. Itu termasuk Mars, sebuah planet yang memiliki kondisi keras yang mirip dengan dasar tambang emas.

"Jika air itu bisa berguna di sini, mengapa tidak bisa melakukannya di sana?" tandas Gaetan Borgonie.

Dia mengatakan Mars kemungkinan tidak memiliki organisme multiseluler, melainkan bentuk kehidupan sederhana, seperti bakteri. Dia juga berpikir organisme kemungkinan besar akan hidup jauh di bawah tanah. Karena atmosfer di Mars telah tertiup angin matahari, tidak ada lagi air di atas tanah. Tanpa lapisan ozon, sinar matahari akan menghancurkan apapun yang organik. Tapi masih ada air di bawah tanah di Mars, seperti air yang terperangkap jauh di dalam bebatuan di tambang Moab Khotsong.

Artikel ini telah diterbitkan di halaman.

https://ciamisraya.inews.id/read/217612/ditemukan-air-ajaib-berusia-12-miliar-tahun-bisa-digunakan-untuk-hidup-di-planet-lain

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

Editor : Mahesa Apriandi

Bagikan Artikel Ini
Konten di bawah ini disajikan oleh Advertiser. Jurnalis iNews Network tidak terlibat dalam materi konten ini.
News Update
Kanal
Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik Lebih Lanjut
MNC Portal
Live TV
MNC Network