"Ngapain dia pakai di sana, enggak ada urusannya kan marketnya di sini. Tapi kan mereka sudah tidak menargetkan market di sini buat apa lagi data pribadi itu. Menggunakan data pribadi tanpa izin itu bisa kena pelanggaran namanya kriminal. Dia (harus) umumkan ke penggunanya bahwa akan ditutup dan data pribadinya akan dihapus," pungkasnya.
Sebelumnya, Head of Corporate Communications & Public Affairs JD.ID Setya Yudha Indraswara mengumumkan bahwa JD.ID resmi menutup seluruh layanan per 31 Maret 2023. Di mana mulai 15 Februari mendatang, platform tersebut sudah tidak menerima pesanan.
Diungkapkan bahwa JD.ID akan memberi waktu bagi seluruh mitra pengguna dan penjual untuk menyelesaikan transaksinya hingga akhir Maret 2023. Setya menyebut ini merupakan keputusan strategis dari JD.COM untuk berkembang di pasar internasional lalu fokus pada pembangunan jaringan rantai pasok lintas-negara, dengan logistik dan pergudangan sebagai intinya.
Artikel ini telah tayang dengan judul https://techno.okezone.com/read/2023/02/06/54/2760028/jd-id-bangkrut-bagaimana-nasib-data-para-pelanggannya
Editor : Mahesa Apriandi
Artikel Terkait