Di belakang sapi berdiri seorang joki yang memegang kedua sapi. Meski namanya mengandung arti balapan, tapi ternyata sapi-sapi hanya dilepas sepasang tanpa lawan tanding.
Nantinya, setiap pasang sapi berlari secara bergiliran, sementara penonton menilai sapi-sapi tersebut. Penilaian ini berdasarkan kecepatan dan kemampuan berjalan lurus serta beriringan.
Selain itu ditandai dengan besarnya lumpur yang berterbangan. Nantinya, sapi pemenang akan menjadi sapi unggulan. Bahkan harganya melambung tinggi melebihi harga pasaran.
Artikel pernah tayang di iNews id.
Editor : Mahesa Apriandi
Artikel Terkait