“Sebelum kita melakukan lomba STQ terlebih dahulu kita melakukan pawai, karena pawai tersebut bentuk salah satu syiar dalam rangka menggaungkan Al- Qur’an, agar selalu dibaca dan diamalkan, karena sekarang tradisi itu mulai tergerus dengan perkembangan jaman," Ucapnya.
Lebih lanjut lagi Eha menjelaskan, lomba STQ tingkat Kelurahan Bagendung ada 4 cabang yang dilombakan salah satunya yaitu murottal, tahfidz, tilawah dan Kaligrafi, yang dikuti oleh 26 Peserta, meski hanya 26 peserta yang ikut, tetapi kita lebih mengutamakan kualitas dari para peserta ini sehingga kebermanfaatannya tetap ada.
"Dalam penilaian lomba STQ ini saya berharap agar Dewan Hakim dalam menyeleksi peserta harus transparan, karena sebelumnya Dewan hakim sudah disumpah, mudah mudahan tidak memihak karena adanya unsur kedekatan, jadi harus Benar-benar transparan sehingga yang dihasilkan dari STQ ini adalah juara berkualitas sehingga bisa bersaing ditingkat Kecamatan dan tingkat Kota Cilegon," Tutupnya.
Editor : Mahesa Apriandi
Artikel Terkait