SERANG, iNewsBanten - Penyakit Jantung membuat banyak orang harus kehilangan nyawa, dan hal tersebut membuat para ilmuwan di Massachusetts Institute of Technology (MIT) diketahui baru saja membuat gebrakan, berhubungan dengan dunia kesehatan lewat teknologi printer 3 dimensional (3D).
Tim ilmuwan dipimpin oleh Ellen Roche, profesor teknik mesin di MIT disebutkan telah mengembangkan cara untuk mencetak jantung robotik. Jantung robotik ini bisa digunakan untuk mereplikasi detak jantung pasien dan memompa darah secara alami ke seluruh tubuh, melansir IFL Science, Senin (27/2/2023).
Menariknya, prosedur pengembangan mencetak jantung robotik ini melibatkan pengubahan gambar jantung pasien yang dipindai menjadi model komputer 3D, kemudian bisa dicetak menggunakan photopolymer kaku, yaitu sejenis polimer yang mengeras di bawah sinar ultraviolet.
Proses selanjutnya, usai dicetak dan diawetkan, photopolymer akan menjadi sangat lentur. Saat digunakan untuk membuat jantung (versi model), hasilnya adalah cangkang lunak dan fleksibel yang merupakan reproduksi sempurna yang mirip dengan jantung asli dari pasien.
Disebutkan lebih lanjut, metode pengembangan yang sama di atas bisa juga dipakai untuk mencetak aorta pasien, arteri yang membawa darah dari jantung ke seluruh tubuh. Tim peneliti juga bisa memasang lengan buatan, mirip dengan manset tekanan darah, di sekitar jantung dan aorta yang baru.
Selongsong ini punya bagian bawah seperti bungkus gelembung, yang saat dihubungkan ke sistem pompa udara kecil akan mengembang secara berirama dan menyebabkan replika jantung menyempit dan berkontraksi secara alami.
"Semua organ jantung berbeda, ada banyak variasi (terlebih ketika pasien sakit). Keuntungan dari sistem ini adalah, tak hanya bisa menciptakan kembali bentuk jantung pasien, tetapi juga fungsinya dalam fisiologi dan penyakit," ujar Luca Rosalia mahasiswa pascasarjana di Program MIT-Harvard, Ilmu dan Teknologi Kesehatan.
Memanfaatkan metode printer 3D, tim ilmuwan mampu menggembungkan selongsong terpisah, yang melilit aorta tercetak dan menggembungkannya dengan cara meniru stenosis aorta.
Profesor Roche dan para peneliti, kemudian menanamkan katup sintetis ke dalam cetakan aorta yang dimodelkan pada pasien tertentu yang mengalami katup aorta menyempit dan tidak terbuka sepenuhnya.
Selain itu, bisa juga menggunakan jantung tercetak yang digerakkan ini membandingkan ukuran implan. Supaya bisa melihat pilihan mana cara yang terbaik untuk pasien. Dengan demikian, kemungkinan paisen bisa lebih dalam berkolaborasi dengan dokter untuk menemukan implan terbaik untuk jantung spesifik mereka.
"Setelah aktif dan berjalan, dokter dapat menguji berbagai jenis dan ukuran katup dan melihat mana yang terbaik, kemudian menggunakannya untuk implan" kata Christopher Nyugen, salah satu penulis pada studi.
Artikel ini telah tayang dengan judul https://health.okezone.com/read/2023/02/27/481/2772280/ilmuwan-sukses-ciptakan-jantung-buatan-dengan-printer-3d-masa-depan-bedah-penggantian-katup
Editor : Mahesa Apriandi
Artikel Terkait