LEBAK , iNewsBanten - Setelah lebih dari 10 hari bayi meninggal dalam kandungan Ibu Kesih salah Satu Warga Kecamatan Bayah Kabupaten Lebak Provinsi Banten, akhirnya bisa diselamatkan di salah satu klinik swasta yang berada di wilayah Pelabuhan Ratu Sukabumi.
Sebelumnya ibu kesih ini sempat mengalami gagal dilakukan operasi di salah satu rumah sakit RSUD Banten karena beliau menggunakan Surat Keterangan Tidak Mampu (SKTM) dan dianjurkan untuk membuat BPJS yang aktif dan harus menunggu selama 14 hari untuk mengaktifkan kartu BPJS tersebut. Padahal bayi yang berada dalam kandungan sudah diketahui meninggal selama 10 hari. Karena tidak dilakukan operasi dan harus menunggu dengan waktu yang cukup lama akhirnya Ibu kesih ini kembali di bawa pulang ke rumah yang berlokasi di kecamatan bayah, meski bayi yang didalam perut diketahui telah meninggal selama lebih dari 10 hari.
Pertimbangan kelaurga bila harus menunggu sampai tanggal 11 agustus 2023, untuk aktifnya kartu BPJS yang di khawatirkan kondisi kesih (Ibu hamil ini) akan lebih buruk lagi, dengan dorongan dan dukungan dari Keluarga juga dari berbagai lapisan masyarakat Pemdes Sawarna dan pemerintah Kecamatan Bayah, akhirnya Kesih dibawa ke salahsatu klinik swasta yang ada di Pelabuhan Ratu Sukabumi untuk diselamatkan pada Selasa 08 Agustus 2023.
Ata salah satu keluarga yang mendampingi ibu kesih di Pelabuan Ratu saat dihubungi wartawan menyampaikan bahwa Kesih sudah berhasil diselamatkan bayi yang sudah meninggal selama lebih dari 10 hari berada dalam janin ibunya sudah berhasil di angkat dilakukan operasi di klinik dokter Jun yang berlokasi di Pelabuhan Ratu Sukabumi.
"Dan alhamdulilah ibu Kesih sudah selesai di operasi oleh dokter Jun, dan bayi yang sudah meninggal itu langsung dibawa pulang ke Sawarna Bayah untuk segera di kuburkan, sementara ibunya masih dalam tahap pemulihan di rawat di klinik ini."katanya.
"Menurutnya, terkait soal penyakit lainnya yang katanya dianggap berbahaya seperti kista Alhamdulillah setelah dilakukan operasi ternyata kistanya tidak ada, bahkan waktu diangkat bayinya masih segar."katanya.
Awalnya, menurut Ata, Ibu kesih dibawa ke klinik di Pelabuhan Ratu ini setelah salah satu bidan (teh Iis) melakukan konsultasi ke dokter Jun dan menganalisa hasil pemerikasaan baik hasil USG maupun ronsen, bahkan pihak keluarga juga menyampaikan terkait soal biaya yang mana ibu Kesih tergolong keluarga tak mampu, namun Alhamdulillah berkat kebaikan dan rasa kemanusiaan yang besar yang dimiliki dokter klinik tersebut kami bisa bawa bu kasih untuk dilakukan operasi dan Alhamdulillah operasinya berjalan dengan lancar dan aman. Ucapnya.
Ditempat terpisah Erwin Komara Sukma sangat menyayangkan langkah dan tindakan yang dilakukan RSUD Banten, karena hal seperti ini bisa terjadi, harusnya pihak rumah sakit lebih teliti dalam mendiagnosa pasien jangan asal saja ini kan kelewatan. Ucapnya
Hasil operasi kandungan te Kesih ternyata tidak ada kista dan ternyata operasinya tidak harus memerlukan 3 tiga dokter spesialis, buktinya dokter klinik aja dibantu perawat mampu melakukan operasi pada kandungan Kesih,
“Saya berharap pada Pj Gubernur Banten, dan DPRD Banten untuk menilai kinerja RSUD Banten, yang tentunya ini bikin malu orang Banten, segede RSUD Banten tak bisa tangani pasien seperti itu.”Ucap Erwin,
Ia berharap kedepan pelayanan dan SOP di RSUD Banten itu untuk dibenahi jangan sampai dibiarkan ini terjadi pada pasien lainnya, lebih teliti dan lebih mengutamakan nyawa manusia/pasien itu untuk di prioritaskan, kami sebagai warga Banten sangat berharap RSUD Banten bisa menilai kinerja dan pelayanan pada masyarakat jangan sampai dibikin malu, pungkas Erwin.
Editor : Mahesa Apriandi
Artikel Terkait