Dia menambahkan bahwa keamanan dunia maya adalah fokus utama kerja sama AS-Jepang, mencatat bahwa pekerjaan akan terus berlanjut.
Meskipun Beijing belum menanggapi tuduhan tersebut secara langsung, namun komentar yang diterbitkan oleh kantor berita Global Times yang terkait dengan negara China menggambarkan tuduhan terbaru sebagai "drama sandiwara lain yang diatur oleh AS."
Komentara itu menyarankan "tujuan sebenarnya" cerita itu adalah untuk mencoreng citra China, memicu ketegangan regional, dan merusak hubungan dengan Jepang.
Pada April lalu, pemerintah China menerbitkan tinjauan atas dugaan serangan dunia maya pemerintah AS, mengklaim bahwa badan intelijen Amerika telah "mengganggu, memecah belah, dan menekan vendor keamanan dunia maya asing" selama bertahun-tahun.
Laporan tersebut menguraikan beberapa insiden peretasan besar, termasuk serangan pada 2010 terhadap fasilitas nuklir Iran menggunakan virus Stuxnet yang dikembangkan AS dan Israel, dan juga menunjuk pada program pengawasan pengumpulan massal Washington di bawah NSA.
Sumber:
Editor : Mahesa Apriandi
Artikel Terkait