LEBAK, iNewsBanten - Stunting menjadi problematika serius yang dihadapi oleh Indonesia dalam menyongsong Indonesia Emas 2045 maka dari itu melalui Peraturan Presiden Nomor 72 tahun 2021 yang mengatur tentang percepatan penurunan stunting yang holistik, integratif dan berkualitas, melalui koordinasi, sinergi dan sinkronisasi.
Diantara pemangku kepentingan merupakan salah satu bentuk upaya pemerintah dalam mengurangi angka stunting di indonesia, Mahasiswa Kuliah Kerja Nyata (KUKERTA) kelompok 56 dari Universitas Islam Negeri (UIN) Sultan Maulana Hasanudin (SMH) Banten dalam rangka melakukan penyuluhan pencegahan stunting dilaksanakan lingkungan Desa Hariang Kecamatan Sobang Kabupaten Lebak, Minggu (20/08/2023)
Muhamad Ilham selaku ketua Kelompok 56 KUKERTA UIN SMH Banten mengatakan, Melakukan penyuluhan secara masif dari rumah ke rumah atau Door to Door dengan media berupa pemberian pemberi makanan tambahan yang dipresentasikan secara persuasif kepada masyarakat dan juga pembagian makanan bergizi seperti buah dan nugget ikan sebagai upaya perbaikan gizi pada anak.
"Kegiatan ini adalah jangka panjang kelompok kami dalam rangka pencegahan stunting memulai dari pembicaraan pembuatan SK Dapur Sehat, SK Rumah Dataku dan SK Kampung Berkualitas,"ucapnya.
Lanjut Ilham, kegiatan penyuluhan ini bertujuan untuk memberikan pemahaman kepada masyarakat bahwasannya makanan bergizi tidak harus mahal dan sulit untuk didapatkan,
"Harapan kegiatan ini kedepan masyarakat lebih memahami akan pentingnya makanan bergizi dan olahan yang murah namun memiliki kandungan gizi yang baik, agar tumbuh kembang anak dapat maksimal dan sehat secara jasmani,”terangnya.
Kegiatan penyuluhan tersebut dibantu oleh bidan dan aparatur desa sebagai lembaga yang iku serta menanggulangi pencegahan stunting.
"Terakhir kelompok 56 KUKERTA UIN SMH Banten melaksanakan kegiatan ini dengan mengusung tema "KUKERTA Membangun Desa,"tutupnya.
Editor : Mahesa Apriandi
Artikel Terkait