SERANG, iNewsBanten - Musim kemarau panjang berakibat anjloknya produksi petani rumput laut petani.cuaca panas mengakibatkan salinitas.air tingkat ke asinanya atau kadar garam terlarut tinggi dalam air tinggi.
Sejak musim kemarau, di kecamatan Pontang Desa Wanayasa dan desa Domas produksi rumput laut turun beberapa minggu terakhir.
Hujaini petani rumput laut mengatakan pada beberapa bulan terahir, produksi rumput laut di wilayah pontang mengalami penurunan.penurunan produksi diutamakan karana musim kemarau berkepanjangan.
Cuaca panas yang menimbulkan tumbuhnya kelekap (lumut tebal) di permukaan air tambak,itu menghambat pertumbuhan rumput laut, ujar Jeni Senin (6/11/2023).
" Petani rumput laut desa domas kecamatan pontang yg merupakan sentra budi daya rumput laut di kabupaten serang utara, Kelekap atau lumut tebal tersebut dapat menghambat pertumbuhan rumput laut," jelasnya.
Jaini menambahkan dalam kondisi normal produksi rumput laut kering dlm satu hektar bisa mencapai 1 hingga 1,5 ton sekali panen. Namun, saat musim kemarau ini rumput laut hanya bisa di panen 2,5-3 kuintal perhektar.
" Anjloknya ini karna siklus alam dan terjadi hampir di seluruh wilayah Indonesia," terangnya.
Petani mengeluhkan jebloknya harga rumput laut sebagai, akibat adanya aturan pemerintah tentang pengurangan expor rumput laut, Petani meminta agar peraturan tersebut ditinjau kembali.
Seharusnya, jika produksi turun mestinya harga tinggi, tapi ini malah harga turun. Selain produksi anjlok harga pun demikian kalau sebelumnya 1 kilo gram rumput laut di hargai Rp 7 ribu bahkan pernah sampai menyentuh harga Rp 11 ribu perkilogram Saat ini hanya Rp 4 ribu
Editor : Mahesa Apriandi
Artikel Terkait