Tidak sedikit dari penderita gangguan transvestik saat ini juga sering kali banyak dapat pertentangan atau ketidaksetujuan, baik dari pasangan ataupun keluarganya atas tindakan yang dilakukannya, karena kebanyakan khawatir dengan sanksi sosial atau anggapan negatif masyarakat kepada penderitanya.
Seseorang yang melakukan crossdressing pasti memiliki alasannya tersendiri sehingga mereka tetap ingin melakukan hal tersebut. Walaupun memang sering kali mendapat pertentangan banyak dari orang. Namun dalam kebanyakan kasus, kondisi ini terjadi pada kalangan pria heteroseksual.
Untuk itu, salah satu pengobatan paling tepat pada penderita gangguan transvestik ini yaitu harus dengan bantuan orang terdekat seperti keluarga atau pasangannya.
Sebab, tanpa adanya dorongan atau dukungan tersebut mereka dengan gangguan transvestik, kemungkinan tidak akan mencari pengobatan itu, karena menganggap hubungan asmara atau pernikahannya baik-baik saja dengan pasangan.
Sumber:
Editor : Mahesa Apriandi
Artikel Terkait