Mitos Masjid Tiban Gunungkidul, Sholat di Sini Hajat Terkabul

erfan erlin
Ilustrasi Berdoa(Foto:list

GUNUNGKIDUL, iNewsBanten -Masjid Tiban Gunungkidul menarik perhatian banyak orang. Masjid unik tersebut konon sudah berdiri sejak ratusan tahun yang lalu.

Penyebaran agama Islam di Kabupaten Gunungkidul menyimpan berbagai cerita yang terkadang sampai saat ini masih menjadi misteri. Salah satunya terkait keberadaan masjid-masjid Tiban yang konon selalu dibawa Sunan Kalijaga setiap melaksanakan salat di suatu tempat peristirahatan.

Sampai saat ini yang masih berdiri tegak dan bangunannya dibiarkan tak banyak mengalami perubahan yakni Masjid Tiban di Padukuhan Jurangjero, Kalurahan Jurangjero Kapanewon (Kecamatan) Ngawen, Gunungkidul, DI Yogyakarta. Masjid ini berada di pekarangan rumah warga bernama Manto Suwigno yang kini menjadi penjaga masjid tersebut.

Bangunan masjid ini memang tak seperti kebanyakan masjid lainnya yang memiliki ukuran cukup besar dan mampu menampung banyak jemaah.

Masjid Tiban Ngawen mungkin juga bisa disebut masjid paling kecil di dunia karena hanya berukuran 4x4 meter persegi dan tinggi dari lantai ke atap hanya sekira 2 meter.

Bangunan masjid ini sebenarnya lebih mirip dengan rumah panggung pada umumnya di Yogyakarta yang dibuat tanpa paku, dengan dinding anyaman bambu dan atap terbuat dari ilalang kering.

Masjid Tiban Gunungkidul ini tidak dibangun dengan fondasi dari semen, hanya berupa kayu berukuran besar yang didirikan dengan teknik pantek.

Di depan masjid ini terdapat gentong alias tempayan yang terbuat dari tanah liat. Gentong ini untuk menampung air yang bisa digunakan untuk wudu.

Di dalam masjid terdapat beberapa kaligrafi usang yang dipasang setiap sisi dalam dinding masjid tersebut. Sementara untuk lantai terbuat dari bilah bambu yang ditutupi karpet warna hijau.

Kini masjid tersebut dijaga dan dirawat Manto Suwigno yang juga pemilik lahan pekarangan. Manto mengaku dia generasi ketujuh dari penjaga masjid tersebut.

Meski mengklaim sebagai generasi ketujuh, dia mengaku tidak mengetahui secara pasti kapan masjid tersebut dibangun.

"Hingga saat ini kami tidak mengetahui siapa yang membangun masjid ini," ucapnya, Selasa (12/3/2024).

Namun berdasarkan cerita yang dia peroleh, masjid tersebut awalnya tidak ada di pekarangan belakang rumahnya, namun di puncak Gunung Gambar, sebuah gunung kecil yang berada di belakang rumah Manto. Karena keadaan tertentu, masjid tersebut terlempar ke Dusun Jurang Jero dan jatuh ke belakang rumahnya.

Sebab itu, banyak warga dari luar Ngawen bahkan luar daerah yang sengaja datang ke Jurang Jero untuk salat di Masjid Tiban ini. Konon katanya, jika salat di masjid ini maka hajadnya bakal terkabul. Hingga saat ini, ada pejabat ataupun seseorang yang ingin memiliki jabatan datang ke masjid tersebut agar hajadnya terkabul.

Masyarakat juga masih tetap berupaya melestarikan keberadaan Masjid Tiban di Dusun Jurang Jero. Setiap ada kerusakan, warga berupaya memperbaikinya dengan cara bergotong-royong. Mereka memperbaiki dengan tetap mempertahankan bentuk aslinya. Warga juga tidak ingin mengubah bentuknya agar kesakralannya tetap terjaga.

 

Editor : Mahesa Apriandi

Bagikan Artikel Ini
Konten di bawah ini disajikan oleh Advertiser. Jurnalis iNews Network tidak terlibat dalam materi konten ini.
News Update
Kanal
Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik Lebih Lanjut
MNC Portal
Live TV
MNC Network