Stres Bisa Berubah Pola Makan Seseorang, Kenapa?

Chindy Aprilia Pratiwi
Stres Bisa Berubah Pola Makan Seseorang, Kenapa? (ilustrasi)(Foto:Ist)

SERANG, iNewsBanten - Aktivitas yang tinggi membuat orang lelah dan ditambah dengan kemacetan dan segala macam masalah di tempat kerja tentu saja bisa membuat seseorang menjadi stres. Ketika stres, banyak masalah kesehatan yang bisa menyerang.

Tapi selain menyebabkan masalah kesehatan, stres ternyata juga memengaruhi napsu makan seseorang loh. Perawat sekaligus Healthy Lifestyle Educator, Rizal Do menjelaskan ada salah satu studi Yau dan Potenza (2013) kondisi seperti ini dapat menimbulkan efek.

“Jadi, stres tuh reaksi tubuh saat ada hal yang bikin kita keganggu baik fisik maupun psikis. Misal stres karena sakit atau stres karena masalah sosial, macam putus cinta, beban kerja, berduka, dan lain-lain,” kata Rizal Do, dikutip dalam akun X miliknya @afrkml.Minggu (31/3/2024)

Stres yang timbul sesekali dan tidak berlangsung lama kemungkinan tidak akan menimbulkan efek yang signifikan. Akan tetapi jika stres yang timbul berlarut-larut ditambah justru hal itu yang menjadi bahaya.

Menurutnya, stres dapat berpengaruh terhadap pola makan seseorang. Kebiasaan makan yang bisa saja berubah karena adanya faktor stres, dinamakan dengan istilah hiperfagia jika makannya menjadi banyak, dan hipofagia jika makannya malah berkurang, namun dalam hal ini tidak menutup kemungkinan juga bahwa seseorang tetap makan seperti biasa.

“Ini agak rumit soalnya tiap orang beda-beda. Tapi, banyak penelitian yang nunjukin kalau saat stress, kita cenderung milih makanan yang enak-enak, seperti makanan manis atau berlemak,” ucapnya.

Selain itu, Individu yang mempunyai berat badan lebih, biasanya akan sering makan lebih banyak saat mereka sedang stres. Sehingga, stres dapat membuat pola makan seseorang jadi berantakan, apalagi kalau sudah punya kecenderungan untuk makan berlebih.

Maka dari itu, Rizal Do menyarankan untuk kontrol diri dan makan secara sadar diperlukan. Karena penelitian juga ada yang mengatakan ada seseorang yang dengan sengaja ngontrol asupan makanannya, biasanya dengan tujuan untuk menurukan berat badan. “Nah, masalahnya, saat mereka stress, kontrol diri tersebut bisa 'kendor' dan malah makan lebih banyak,” tutur Rizal Do.

Berbeda lagi dengan seseorang yang “emotional eater". Mereka biasanya akan makan berdasarkan perasaan mereka. Misalnya, kalau lagi sedih atau kecewa, mereka mungkin makan lebih banyak untuk tujuan menghibur diri, atau biasanya memilih makanan cenderung pedas untuk membalaskan dendamnya.

Sekilas, memang hubungan stres dan pola makan memang ada. Terutama pada manusia yang memiliki peran besar dalam menentukan pilihannya. “Namun, bisa memahami hubungan juga dapat membantu kita untuk ngontrol diri dengan lebih baik saat menghadapi stres,” katanya.

Editor : Mahesa Apriandi

Bagikan Artikel Ini
Konten di bawah ini disajikan oleh Advertiser. Jurnalis iNews Network tidak terlibat dalam materi konten ini.
News Update
Kanal
Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik Lebih Lanjut
MNC Portal
Live TV
MNC Network