"Kita sudah ke aparat Desa, menyerahkan data pada tanggal 07 Maret 2024, sesuai laporan yang diminta dari pihak PT Wika, kita sudah mengajukan surat formal kepada Desa, karena beliau (PT Wika) meminta mengirimkan surat ke pihak Desa, minta klaim secara formal dan kita sudah kirim secara formal, namun belum ada tanggapan yang dapat diharapkan hingga saat ini," ucap Arjun, melalui panggilan telepon, Kamis (04 April 2024).
Adapun kerugian yang didapatkan oleh Arjun ialah, separuh kebun duren miliknya terendam banjir, hal itu membuat pohon durian yang ditanam tiga tahun lalu menjadi mati, dan seharusnya sudah mulai dipanen tahun ini. Pohon duren miliknya ditaksir, mengalami kerugian sekitar seratus juta lebih.
"Harapan kami sebagai warga bisa betul-betul diperhatikan, atensi kita ke pimpinan PT Wika dan sub-subnya, agar supaya warga mendapatkan hak yang semestinya, karena satu-satunya mata pencaharian mereka di kampung, tempat-tempat yang mereka kerjakan sebelumnya, karena tempat sekarang yang ada itu tidak bisa dikelola sama sekali," tutup Arjun.
Editor : Mahesa Apriandi
Artikel Terkait