INTERNASIONAL, iNewsBanten - Hampir 36.000 warga Palestina telah tewas dalam perang sejak itu, menurut kementerian kesehatan yang dikelola Hamas di Gaza.
Meskipun ada kekhawatiran internasional yang kuat, Israel memulai serangannya di kota Gaza selatan sekitar tiga minggu lalu, dan bersumpah untuk menghancurkan apa yang disebutnya sebagai batalion terakhir Hamas yang berada di sana.
Namun serangan roket terbaru ini merupakan pengingat akan kemampuan militer Hamas setelah tujuh bulan melakukan serangan yang menurut Israel bertujuan untuk melenyapkan kelompok tersebut.
Menteri Kabinet Perang Benny Gantz mengatakan peluncuran roket tersebut menunjukkan perlunya militer terus melancarkan serangannya.
Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) mengatakan lebih dari 800.000 warga Palestina telah meninggalkan Rafah, sebuah kota di tepi selatan Gaza. Sekitar 1,5 juta orang berlindung di sana dari pertempuran di tempat lain di Gaza.
Masyarakat Bulan Sabit Merah Palestina mengatakan daerah yang terkena serangan udara Pasukan Pertahanan Israek (IDF) telah diperuntukkan bagi para pengungsi.
Namun kelompok bantuan mengatakan tidak ada tempat di Gaza yang aman bagi dua juta warga sipil di wilayah tersebut. Mereka mengatakan beberapa serangan Israel telah mengenai warga sipil di wilayah yang sebelumnya ditetapkan oleh IDF sebagai “zona kemanusiaan”.
Kampanye militer Israel di Gaza dimulai setelah orang-orang bersenjata dari Hamas menyerang Israel pada tanggal 7 Oktober, menewaskan sekitar 1.200 orang dan menyandera 252 lainnya kembali ke Gaza.
Editor : Mahesa Apriandi
Artikel Terkait