Lebih lanjut, menurut Brahma, demi menjaga keutuhan berbangsa dan bernegara, pihaknya juga mengimbau agar pengguna media sosial beralih arah, dari pembahasan hoax ke arah pengawalan Pilkada. Caranya dengan membagikan informasi yang ada di website KPU RI, menyebarluaskan hasil-hasil diskusi terkait pilkada, mengurangi hujatan dan melaporkan pengguna medsos yang memupuk dan membuat status atau komentar yang menyakiti rasa persaudaraan juga merusak kehidupan politik dan demokrasi.
"Tentu, untuk bisa mencapai hal di atas, dibutuhkan kesiapan Bawaslu dan Panwaslu dalam menyiapkan strategi sosialisasi pengawasan partisipatif menyeluruh dan kreatif," ucap Brahma.
Sementara Ahmad Yani, salah seorang peserta mengaku, dia mendaftarkan diri menjadi relawan pemantau Pilkada, tidak lain ingin proses pilkada di Lebak khususnya berjalan demokratis jauh dari kecurangan dan intervensi penguasa.
"Saya berharap proses Pilkada, khususnya di wilayah Kabupaten Lebak ini bisa berjalan demokratis jauh dari kecurangan dan intervensi penguasa," tegasnya.
Editor : Mahesa Apriandi
Artikel Terkait