CILEGON, iNewsBanten - Mengalami kebakaran hebat di Tempat Pembuangan Sampah Akhir (TPSA) Bagendung yang terletak di Kelurahan Bagendung, Kecamatan Cilegon, pada Senin malam (17/9/2024).
Diketahui, pada tahun 2019 tempat pembuangan sampah itu juga mengalami kebakaran hebat, kebakaran di TPSA Bagendung bukan kali pertama terjadi.
Menurut informasi yang mencuat di beberapa watshap grup (WAG), kebakaran TPSA Bagendung tersebut pertama kali muncul kurang lebih sekira pukul 21.00 WIB. Kemudian tampak api menyebar dengan cepat ke tumpukan sampah lainnya yang berada di lokasi tersebut.
Proses pemadaman api melibatkan mobil pemadam kebakaran dari Dinas Pemadam Kebakaran Kota Cilegon, serta bantuan mobil pemadam dari perusahaan terkait dan Damkar Provinsi Banten.
Untuk masker sangat dibutuhkan, karena asap tebal yang mengepul dari tumpukan sampah akibat kebakaran itu bisa mengalami sesak napas, dan harus dievakuasi ke UPTD TPSA Bagendung untuk mendapatkan perawatan dari tim kesehatan.
Sepertinya tidak hanya warga saja, petugas pemadam kebakaran dan salah satunya tim relawan Taruna Siaga Bencana (TAGANA) yang ada di lokasi sekitar tempat pembuangan sampah juga sepertinya mengalami sesak nafas dan mata perih akibat dampak asap kebakaran tersebut.
Sementara, salah seorang relawan yang enggan disebutkan namanya saat dikonfirmasi menceritakan kepada iNews Banten, warga terdekat terpaksa harus menghirup udara bercampur asap kebakaran sampah dari sejak semalam.
Lebih lanjut, saking tebalnya asap dari TPSA Bagendung. Selain itu juga nafas sesak mata perih, di kampung ini tampak seperti sedang turun kabut, ungkapnya.
"Diduga hingga saat ini belum ada pemeriksaaan kesehatan kepada warga dari tim kesehatan di lingkungan sekitar itu," jelasnya.
Awak media iNews Banten mencoba konfirmasi kepada Kepala Dinas Kesehatan kota Cilegon, dalam hal ini ingin minta keterangan penanganan kesehatan terkait dampak paska kebakaran sampah di lokasi Bagendung, kecamatan Cilegon, namun hingga sampai saat ini belum adanya jawaban atau keterangan lebih lanjut, tutupnya.
Editor : Mahesa Apriandi
Artikel Terkait
