INTERNATIONAL, iNewsBanten - Kementerian Kesehatan Lebanon dalam informasi terbarunya mengatakan sekitar 105 orang tewas dan 360 orang terluka dalam serangan udara Israel di Lebanon pada Senin (30/9/2024). Para pejabat mengatakan lebih dari 1.000 orang di Lebanon telah tewas dalam dua minggu terakhir, dan satu juta orang mengungsi akibat serangan itu.
Hizbullah mengatakan pihaknya menargetkan pasukan Israel di kota perbatasan Israel, Metula, pada Selasa (1/10/2024) pagi waktu setempat. Kelompok itu menyatakan sebuah serangan roket diluncurkan pada pukul 08:05 (06:05 BST), serta tembakan artileri 25 menit sebelumnya.
Militer Israel mendeklarasikan area di sekitar Metula, Misgav Am, dan Kfar Giladi di Israel utara sebagai zona militer tertutup, yang melarang akses ke area tersebut.
Pasukan Pertahanan Israel (IDF) mengatakan sejumlah peringatan diaktifkan di area tersebut, yang mendeteksi sekitar lima peluncuran.
Mereka mengatakan beberapa peluncuran dicegat, beberapa roket berhasil ditembak jatuh dan beberapa jatuh di area terbuka.
Sebuah video yang diunggah oleh IDF tampaknya mengonfirmasi beberapa pasukan Israel beroperasi di Lebanon sebelum serangan darat dimulai pada malam hari.
Video tersebut memperlihatkan komandan Unit Egoz elit, yang awalnya dibentuk untuk memerangi Hizbullah, berbicara kepada pasukannya pada malam hari.
Berbicara dalam bahasa Ibrani, ia mengatakan militer hingga saat ini telah melakukan "operasi bereaksi rendah" di dalam Lebanon, dan sekarang manuver darat dimulai.
Ini tampaknya menjadi konfirmasi pertama dari sesuatu yang banyak digosipkan dalam beberapa hari terakhir, bahwa sejumlah kecil pasukan Israel telah melakukan operasi di dalam Lebanon. Hizbullah mengatakan telah melancarkan lebih banyak tembakan artileri ke Israel utara.
Pada pukul 08:55 (06:55 BST) Hizbullah melancarkan tembakan artileri ke daerah Avivim, dekat perbatasan Lebanon, menurut pernyataan yang dikeluarkan oleh kelompok tersebut.
Editor : Mahesa Apriandi
Artikel Terkait