Ketidak selarasan ini mengakibatkan adanya perilaku manusia modern yang kurang berkompeten yang kurang cakap dalam menghadapi tantangan zaman, bahkan hidup nya bergantung dengan teknologi yang ada, hal inilah yang mengakibatkan peran guru yang tidak berkompetensi atau tidak mengikuti zaman terkikis, memang teknologi di zaman modern saat ini semakin penting bahkan jika ingin berkompetensi dalam suatu hal maka syarat fundamental adalah dengan menguasai teknologi dan digitalisasi, tanpa nya kita akan tertinggal oleh zaman, tetapi kecakapan dalam menggunakan teknologi perlu kita selaraskan dengan keahlian dalam menguasainya sehingga manusia tidak diperbudak oleh teknologi.
Dunia yang terus bergerak maju dengan segala dinamika perubahan yang terjadi memerlukan guru-guru adaptif. Nilai-nilai lama pendidikan yang sesuai di zamannya tentu tidak lagi sesuai diterapkan di masa kini. Pendidikan masa kini dan masa depan memerlukan arah dan nilai baru yang memerlukan guru-guru yang memiliki perubahan pola pikir, adaptif, kreatif, dan inovatif.dengan arah dan nilai baru pendidikan di masa ini, turut memengaruhi terbentuknya profil guru sesuai perkembangan zaman. Saat ini, pengetahuan tak dapat diklaim hanya bersumber dari guru semata.
Perkembangan dunia teknologi informasi yang pesat membuat pelajar dalam mencari pengetahuan tak melulu bergantung pada guru. Di era teknologi digital saat ini, guru bukan satu-satunya sumber pengetahuan. Dalam proses pembelajaran di kelas, pelajar dapat mencari dan mempelajari pengetahuan dari berbagai sumber yang tersebar di jagat maya.
Maka perlu kita sadari pula akibat adanya perkembangan zaman ini peran guru yang mulai terkikis dari hanya sebagai fasilitator kita upayakan agar para guru guru bisa beradaptasi dengan teknologi serta adaptif, sudah banyak terobosan yang dicanangkan untuk menajdikan guru memiliki wawasan masa depan, ber kompeten, berkaakter kuat, full passion, memiliki kemampuan TIK serta adaptif terhadap teknologi.
Unifah Rosyidi, Ketua Umum Persatuan Guru Republik Indonesia (PGRI), dalam webinar Transformasi Guru Berkualitas Pascaperhelatan Presidensi Indonesia dalam G20 pada 23 November 2022 menyebut, yang diperlukan untuk mencapai hal tersebut adalah transformasi yang menyeluruh dan sistematis pada dua faktor. Faktor tersebut adalah instrumen kebijakan (kurikulum, proses pembelajaran, asesmen, dan sebagainya) dan aktor pelaksana (guru, kepala sekolah, dan tenaga kependidikan) yang mengeksekusi instrumen kebijakan tersebut.
Editor : Mahesa Apriandi
Artikel Terkait