Suami korban, Sugeng (49 tahun), mengaku sangat terpukul saat menerima kabar duka ini. Ia menyebut bahwa istrinya pamit untuk mencari LPG di sekitar Pasar Dempet.
Di salah satu warung, korban sempat menemukan LPG, tetapi tidak bisa membelinya karena sudah dipesan orang lain. Karena gas langka, korban memutuskan untuk pergi ke Kecamatan Gubug, Kabupaten Grobogan, namun tetap tidak berhasil mendapatkan LPG. Saat dalam perjalanan pulang, kecelakaan maut pun terjadi.
Polisi Menahan Sopir Truk
Pihak kepolisian telah menahan sopir truk, Endrasmoro Yulianto, untuk diperiksa lebih lanjut terkait insiden ini. Sementara itu, jenazah korban telah dimakamkan di pemakaman desa setempat.
Untuk membantu meringankan beban keluarga korban, pemerintah desa setempat turut mempercepat proses klaim asuransi Jasa Raharja. Kepergian Tri Lestari meninggalkan duka mendalam bagi keluarganya, terutama dua anaknya yang masih bersekolah.
Kelangkaan LPG yang semakin menjadi masalah di berbagai daerah turut disorot dalam kasus ini. Kebijakan yang membuat LPG sulit ditemukan menjadi salah satu faktor yang mendorong korban melakukan perjalanan jauh, yang akhirnya berujung pada tragedi.
Editor : Mahesa Apriandi
Artikel Terkait