Lebih lanjut, kejadian seperti ini sering terjadi akibat kelalaian orang tua yang lebih fokus pada media sosial, sehingga, kata dia, mengurangi tingkat perhatian dan kewaspadaan kepada anak-anaknya.
"Pada saat hilang itu, anak ditemukan di tepi area pantai. Namun, terkadang orang tua yang lalai mementingkan sosial media, sehingga anaknya bisa terabaikan dan terpisah dari orang tuanya,” pungkasnya.
Menurut Sahrudin, selama libur lebaran ini, pengamanan di Pantai Anyer tidak hanya berfokus pada mencegah pengunjung terseret ombak, tetapi juga memastikan anak-anak tidak terpisah dari orang tuanya, terutama di masa liburan panjang seperti saat ini.
“Kami menggunakan pengeras suara, menginformasikan sambil berkeliling area wisata sampai akhirnya bertemu lagi dengan orangtuanya,” ujarnya.
Editor : Mahesa Apriandi
Artikel Terkait