Warga Sawah Luhur Protes Proyek Pengurukan Empang, Minta Sosialisasi dan Kepatuhan Pada Aturan

Erdi
Warga Sawah Luhur Protes Proyek Pengurukan Empang, Minta Sosialisasi dan Kepatuhan Pada Aturan

SERANG, iNews Banten - Puluhan warga Kelurahan Sawah Luhur, Kecamatan Kasemen, Kota Serang, menggelar aksi unjuk rasa pada Senin pagi, menolak keberlanjutan proyek pengurukan empang yang berlokasi tepat di depan Puskesmas Sawah Luhur. Proyek yang telah berjalan hampir dua minggu ini menuai protes karena dianggap mengganggu aktivitas dan kenyamanan masyarakat sekitar.

Aksi unjuk rasa dipimpin oleh sejumlah warga setempat yang khawatir dengan dampak yang ditimbulkan oleh proyek tersebut, seperti gangguan lalu lintas truk kontainer yang hilir mudik, debu yang mengotori lingkungan, serta kebisingan yang mengganggu berbagai aktivitas, termasuk di Puskesmas dan sekolah-sekolah di sekitar lokasi.

Umi, salah seorang peserta aksi, menyampaikan bahwa warga tidak menentang proyek tersebut, namun mereka menginginkan agar segala proses pembangunan dilakukan sesuai dengan prosedur yang berlaku. "Kami tidak menutup proyek ini, karena kami bukan preman. Kami hanya ingin didengar dan memastikan bahwa proyek ini tidak merugikan warga," ujar Umi, Senin(19/05/2025).

Dengan tegas. Ia menambahkan, warga mendukung pembangunan yang memberikan manfaat, asalkan keselamatan dan kenyamanan lingkungan terjaga.

Kekhawatiran lain yang diungkapkan adalah soal izin lingkungan, karena proyek tersebut disinyalir belum mengantongi dokumen Analisis Mengenai Dampak Lingkungan (Amdal) yang diperlukan. Selain itu, beberapa warga juga mengeluhkan kurangnya sosialisasi terkait proyek ini. Ikbal, salah satu warga yang turut dalam aksi, mengungkapkan bahwa mereka tidak menerima informasi apapun terkait proyek yang sedang berjalan, bahkan pihak kelurahan pun tidak mengetahui detail proyek tersebut.

"Ini sudah berjalan hampir dua minggu tanpa pemberitahuan apa pun. Harusnya ada koordinasi dan sosialisasi kepada masyarakat sebelum proyek dimulai," ucap Ikbal. Ia juga menambahkan bahwa debu dari kendaraan proyek telah merusak usaha warga di sepanjang jalan, bahkan membuat beberapa usaha terpaksa tutup.

Kebisingan truk yang beroperasi hampir 24 jam dan lalu lintas yang padat juga mengganggu aktivitas sekolah anak-anak dan pelayanan di Puskesmas. "Ini lingkungan tempat tinggal kami, banyak anak kecil di sini. Kami minta agar keselamatan kerja (K3) diperhatikan dan sosialisasi dilakukan dengan baik," tegas Ikbal.

Warga berharap pemerintah dan pihak pengelola proyek dapat segera merespon keluhan mereka dan mencari solusi yang baik untuk mengurangi dampak negatif yang ditimbulkan. Mereka juga menekankan pentingnya keterbukaan dan komunikasi yang baik antara pihak pengelola proyek dengan masyarakat untuk menjaga hubungan yang harmonis dan memastikan proyek berjalan dengan mengutamakan kepentingan bersama.

Dengan adanya protes ini, diharapkan ada langkah konkret yang diambil untuk memastikan bahwa proyek ini tidak hanya memperhatikan aspek pembangunan, tetapi juga melibatkan masyarakat dalam proses pengambilan keputusan serta memperhatikan aspek keselamatan dan kenyamanan warga sekitar.

 

Editor : Mahesa Apriandi

Bagikan Artikel Ini
Konten di bawah ini disajikan oleh Advertiser. Jurnalis iNews Network tidak terlibat dalam materi konten ini.
News Update
Kanal
Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik Lebih Lanjut
MNC Portal
Live TV
MNC Network