Pedagang Kecewa, Ratusan Bangunan di Stadion MY Serang Dibongkar Pemkot

Erdi
Pedagang Kecewa, Ratusan Bangunan di Stadion MY Serang Dibongkar Pemkot

KOTA SERANG, iNewsBantenRatusan bangunan semi permanen yang berdiri di kawasan Stadion Maulana Yusuf (MY), Kecamatan Ciceri, Kota Serang, dibongkar oleh Pemerintah Kota (Pemkot) Serang pada Rabu (28/5/2025). Pembongkaran dilakukan di atas lahan milik PT Kereta Api Indonesia (KAI), membentang dari Tugu Jam Penancangan hingga Bungur Indah.

Tindakan pembongkaran ini memicu kekecewaan dari para pedagang yang selama ini menggantungkan hidup di lokasi tersebut. Mereka menilai proses relokasi yang ditawarkan pemerintah terlalu tergesa-gesa dan tidak memadai.

Salah satu pedagang, Nasrul, yang sehari-hari menjual nasi di lokasi tersebut, mengungkapkan kekecewaannya. Ia menilai tempat pengganti yang disiapkan pemerintah tidak layak digunakan untuk berdagang.

“Tempat relokasi cuma berupa tenda. Itu pun dipasang pagi, sorenya sudah dibongkar lagi. Mana bisa kami berjualan dengan kondisi seperti itu?” ujar Nasrul.

Nasrul mengaku telah menempati kios di lokasi tersebut sejak 2012. Ia bahkan membeli bangunan semi permanen dari seseorang seharga Rp60 juta, meskipun tidak memiliki hak atas tanahnya.

“Bangunan ini saya beli Rp60 juta. Belum satu tahun dipakai, sudah digusur. Kami beli bangunan, bukan tanah, tapi tidak ada pertanggungjawaban dari yang menjual,” katanya.

Ia juga menjelaskan bahwa para pedagang tidak pernah menandatangani perjanjian resmi terkait kepemilikan atau izin mendirikan bangunan. Mereka hanya diberi keyakinan bahwa tempat itu aman untuk berjualan.

“Kami tahu ini lahan PT KAI, tapi tegurannya terlalu cepat. Dalam sebulan kami mendapat tiga kali surat teguran tanpa cukup waktu untuk bersiap pindah,” ujarnya.

Pemkot Serang menawarkan dua lokasi relokasi, yakni di Kepandean dan Pasar Lama. Namun, para pedagang menilai lokasi tersebut tidak sesuai dengan jenis usaha mereka dan minim fasilitas.

“Tenda yang disiapkan juga tidak memadai. Kami bingung, lebih baik barang dagangan dibawa pulang atau dijual saja,” keluh Nasrul

Para pedagang berharap pemerintah memberikan solusi yang lebih manusiawi. Mereka meminta lokasi relokasi yang sesuai dan layak agar tetap bisa melanjutkan usaha tanpa merugi terlalu besar.

Editor : Mahesa Apriandi

Bagikan Artikel Ini
Konten di bawah ini disajikan oleh Advertiser. Jurnalis iNews Network tidak terlibat dalam materi konten ini.
News Update
Kanal
Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik Lebih Lanjut
MNC Portal
Live TV
MNC Network