Gagap Prioritas! Pemkot Cilegon Diam Saat Sekolah di Tengah Industri Butuh Uluran Tangan

Ali
Foto Pantauan iNewsBanten (docAli)

CILEGON, iNewsBanten-Di tengah gemerlap kawasan industri Kota Cilegon yang dikenal sebagai jantung ekonomi Banten, satu lembaga pendidikan justru bertahan dalam sunyi tanpa sentuhan bantuan: Yayasan Nurul Yasin.

Lembaga yang berdiri sejak tahun 2004 ini telah konsisten menjalankan aktivitas pendidikan dan dakwah sosial keagamaan. Namun ironisnya, selama lebih dari dua dekade, yayasan ini belum pernah menerima bantuan pembangunan dari Pemerintah Provinsi Banten maupun perusahaan industri besar yang beroperasi di sekitarnya.

“Selama berdiri sampai sekarang, belum pernah sekalipun kami mendapat bantuan dari Pemprov Banten,” ujar Mufti Ali, Ketua Yayasan Nurul Yasin, saat ditemui usai kegiatan pelepasan siswa TK dan SD serta peletakan batu pertama ruang kelas baru, Selasa (17/6/2025).

Kenyataan ini terasa mencolok mengingat posisi yayasan yang berada di tengah kepungan perusahaan besar berskala nasional. Namun kedekatan lokasi seolah tidak sebanding dengan perhatian dari para pelaku industri terhadap pendidikan warga setempat.

“Dulu dari Pemkot Cilegon sempat ada bantuan, tapi dari industri-industri besar di sekitar kami belum pernah ada. Untuk kegiatan seperti pelepasan siswa masih ada yang bantu, tapi pembangunan ruang kelas belum pernah,” tambah Mufti.

Saat ini, ratusan santri belajar di yayasan tersebut meski dalam kondisi fasilitas yang jauh dari layak. Dalam kelulusan tahun ajaran ini, 77 siswa dari tingkat TK dan SD dinyatakan lulus semua, sebuah prestasi membanggakan di tengah keterbatasan.

Pantauan langsung di lokasi menunjukkan kondisi sarana belajar yang rusak parah. Beberapa pintu ruang kelas tampak jebol, kaca-kaca jendela pecah, papan tulis rusak, hingga bangku dan meja yang reyot dan tak memadai untuk proses belajar.

“Kami kekurangan dua ruang kelas, dan butuh sekitar 60 set meja-kursi. Alat tulis dan papan tulis juga sangat terbatas. Kami hanya berharap ada perhatian dari pemerintah provinsi, kota, atau pihak industri yang ada di sekitar kami. Tak harus mewah, cukup layak agar anak-anak bisa belajar dengan nyaman,” ucap Mufti dengan penuh harapan.

Hingga laporan ini disusun, belum ada keterangan resmi dari pihak Pemerintah Provinsi Banten maupun perwakilan perusahaan industri sekitar terkait belum adanya bantuan terhadap Yayasan Nurul Yasin sejak berdiri hingga hari ini.

Editor : Mahesa Apriandi

Bagikan Artikel Ini
Konten di bawah ini disajikan oleh Advertiser. Jurnalis iNews Network tidak terlibat dalam materi konten ini.
News Update
Kanal
Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik Lebih Lanjut
MNC Portal
Live TV
MNC Network