BREAKING NEWS: Ricuh Demo di SMAN 4 Kota Serang, Massa Desak Penuntasan Kasus Pelecehan Seksual

Erdi
Ricuh! Demo di SMAN 4 Kota Serang, Massa Desak Penuntasan Kasus Pelecehan Seksual, foto : ist

SERANG, iNewsBanten – Aksi unjuk rasa yang digelar pelajar, mahasiswa, dan alumni SMAN 4 Kota Serang, Senin (21/7/2025), berujung ricuh. Massa aksi yang menuntut kejelasan atas dugaan kasus pelecehan seksual yang dilakukan oknum guru terhadap siswi, terlibat bentrokan dengan aparat kepolisian yang berjaga di depan gerbang sekolah.

Pantauan iNewsBanten di lokasi menunjukkan, massa mulai berkumpul sejak pukul 09.00 WIB di depan pintu gerbang SMAN 4. Mereka membawa spanduk tuntutan, pengeras suara, dan orasi secara bergantian. Aksi berlangsung damai pada awalnya, namun situasi berubah memanas saat massa meminta pihak sekolah menemui mereka untuk memberikan klarifikasi atas dugaan pelecehan.

Namun hingga lebih dari satu jam, pihak sekolah—termasuk Plt Kepala Sekolah Nurdiana Salam—tidak kunjung keluar menemui peserta aksi. Hal itu memicu kemarahan massa yang kemudian mendorong pagar sekolah hingga terjadi saling dorong dan dorongan keras terhadap pagar.

“Kami hanya ingin kasus ini dituntaskan. Bukan malah didiamkan seperti ini. Kenapa pihak sekolah diam?” teriak salah satu orator aksi melalui megafon.

Situasi semakin tak terkendali ketika massa mencoba mendobrak pagar dan menerobos masuk ke halaman sekolah. Polisi yang berjaga mencoba menghalau, namun gesekan tak terhindarkan. Lemparan botol air mineral dan kontak fisik antara massa dan aparat pun terjadi.

Salah satu peserta aksi mengaku mendapat tindakan represif dari polisi.

“Woy gue dipukuli woy! Kami cuma mau minta keadilan!” teriak seorang peserta aksi yang sempat tersungkur usai bentrok.

Beberapa peserta aksi bahkan dilaporkan dibawa paksa ke dalam lingkungan sekolah oleh aparat kepolisian. Sempat terjadi pembukaan paksa gerbang, namun langsung ditutup kembali oleh petugas. Aksi saling dorong dan baku pukul kembali terjadi saat massa mencoba mendekat.

Tak puas, massa kemudian menutup jalan depan sekolah dengan membakar ban bekas. Aksi ini sempat menyebabkan kemacetan panjang di jalur utama pendidikan Kota Serang.

“Ini bukan aksi brutal, ini adalah bentuk perlawanan kami terhadap ketidakadilan. Kami menuntut kasus ini diusut secara terbuka!” ujar Koordinator Lapangan Aksi, dalam orasinya.

Hingga berita ini diturunkan, belum ada keterangan resmi dari pihak Kepolisian maupun Dinas Pendidikan Provinsi Banten terkait dugaan kekerasan yang dialami massa aksi maupun perkembangan kasus dugaan pelecehan seksual tersebut.

Massa mengancam akan kembali turun ke jalan dengan jumlah yang lebih besar jika tuntutan mereka tidak segera ditindaklanjuti.

Editor : Mahesa Apriandi

Bagikan Artikel Ini
Konten di bawah ini disajikan oleh Advertiser. Jurnalis iNews Network tidak terlibat dalam materi konten ini.
News Update
Kanal
Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik Lebih Lanjut
MNC Portal
Live TV
MNC Network