"Prinsipnya memang kegiatan ini memakai sebagian APBD, terutama untuk konsumsi dan kepanitiaan. Selebihnya, CSR industri turut membantu. Bahkan akomodasi peserta ditanggung penuh oleh Krakatau Steel," ujar Robinsar.
Ia juga meluruskan informasi simpang siur soal anggaran. Robinsar menyebut ada kesalahpahaman dengan kegiatan budaya lain yang sebelumnya digelar oleh Dewan Kebudayaan Cilegon tanpa anggaran pemerintah. Sementara event yang akan digelar Agustus ini tetap memakai dana daerah.
“Jadi kami tidak pernah bilang ini murni non-APBD. Ini justru bentuk gotong royong antara pemerintah dan industri,” tegasnya.
Editor : Mahesa Apriandi
Artikel Terkait
