Kapolsek Angsana, IPTU Akbar, menegaskan pihaknya tidak segan memberi peringatan keras agar aksi serupa tidak terulang kembali.
“Kami hanya memberikan imbauan kepada para pelajar agar tidak melakukan hal yang sama di kemudian hari. Sosialisasi sebenarnya sudah sering kami lakukan langsung ke sekolah-sekolah, agar pelajar tidak terjerumus dalam tindakan kriminal,” ujarnya.
Sementara itu, Kepala SMPN 1 Angsana, Didin, membenarkan bahwa sejumlah siswanya ikut serta dalam tawuran tersebut.
"Benar, tawuran itu melibatkan siswa kami. Kejadiannya setelah jam pelajaran selesai,” katanya.
Kasus ini menambah daftar panjang fenomena tawuran pelajar yang masih marak di wilayah Banten. Warga berharap pihak sekolah dan aparat semakin memperketat pengawasan serta memberikan pembinaan agar kejadian serupa tidak kembali terulang.
Editor : Mahesa Apriandi
Artikel Terkait
