CILEGON, iNewsBanten-Harapan besar Kota Cilegon untuk memiliki pelabuhan yang terintegrasi dengan kawasan industrinya kembali menguat. Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Kota Cilegon mendorong PT Krakatau Steel (KS) agar membuka akses jalan menuju Pelabuhan Warnasari proyek strategis yang tengah digarap Pemerintah Kota Cilegon.
Persoalan akses jalan menjadi isu krusial yang menghambat realisasi pembangunan Jalur Lingkar Utara (JLU) menuju kawasan Labuan Warnasari. Sebab, sebagian besar lahan dan jalur yang akan digunakan masih berada dalam penguasaan PT Krakatau Steel Group, sehingga sinergi antara pemerintah dan industri mutlak dibutuhkan.
"Persoalan utama hanya satu, pemerintah dan Kadin harus bergandengan tangan dengan Krakatau Steel untuk membuka akses jalan menuju pelabuhan,” ujar pengurus Kadin Cilegon, Wakil Ketua Bidang Lingkungan Hidup Kadin Cilegon, Mulyadi Sanusi, saat berbincang dengan wartawan di salah satu hotel di Cilegon, Rabu (8/10/2025).
Menurutnya, Kadin memegang peran strategis sebagai jembatan antara pemerintah dan dunia industri. Sebab, sebagian besar perusahaan besar di Kota Cilegon termasuk Krakatau Steel dan anak perusahaannya merupakan anggota Kadin.
"Kalau tujuannya untuk meningkatkan Pendapatan Asli Daerah (PAD), Kadin ini mitra strategis pemerintah. Industri pun bagian dari Kadin, jadi harus disatukan dan dimatchingkan,” tegasnya.
Dari hasil diskusi tersebut, disepakati bahwa pertemuan lanjutan akan digelar pada Rabu, 22 Oktober mendatang, untuk membahas hal-hal teknis terkait jalur akses yang akan digunakan. Pertemuan ini diharapkan menjadi momentum kesepakatan bersama antara Pemkot Cilegon dan Krakatau Steel.
“Yang penting pemerintah dapat akses jalan ke pelabuhan ini. Soal jalur teknisnya mau lewat mana, nanti dibicarakan dan ditandatangani bersama,” tambah Cak Moel
Informasi yang dihimpun menyebutkan, sebelumnya sudah ada perjanjian kerja sama antara Pemkot Cilegon dan Krakatau Steel terkait penggunaan jalan industri. Namun, pelaksanaannya belum maksimal karena adanya perbedaan posisi jalur sebagian dikelola KS di bagian atas kawasan industri, sementara jalur bawah menjadi kewenangan Pemkot Cilegon.
Kadin menilai, pembukaan akses menuju Pelabuhan Warnasari bukan semata urusan infrastruktur, tetapi juga langkah strategis untuk menghidupkan kembali kejayaan ekonomi maritim di Banten.
“Dulu, di masa Kesultanan Banten, rakyat makmur karena sektor maritim dan perdagangan. Jika Cilegon punya pelabuhan sendiri, sejarah kejayaan itu bisa terulang,” ujarnya dengan optimistis.
Pertemuan teknis pada 22 Oktober 2025 mendatang menjadi harapan baru bagi masyarakat Kota Cilegon. Semua pihak berharap Krakatau Steel dapat memberikan dukungan penuh dalam membuka akses jalan ke pelabuhan yang digadang-gadang menjadi motor penggerak ekonomi baru Kota Baja.
Editor : Mahesa Apriandi
Artikel Terkait
