Menanggapi penolakan dari Ketua Umum PDI Perjuangan Megawati Soekarnoputri terkait pemberian gelar pahlawan kepada Soeharto dengan alasan adanya luka sejarah,
Dr. Sony menilai bahwa sikap seperti itu terlalu didasari emosi dan tidak layak dijadikan tolok ukur untuk menilai kelayakan seseorang sebagai pahlawan bangsa.
“Jika setiap penilaian sejarah didasarkan pada luka pribadi, maka bangsa ini akan terlalu lelah untuk menatap masa depan. Pahlawan itu dinilai dari kontribusinya kepada bangsa, bukan dari perselisihan di masa lalu. Justru dari sejarah itulah kita seharusnya belajar untuk menjadi lebih dewasa dalam bernegara,” tambahnya.
Editor : Vitrianda Hilba SiregarEditor Jakarta
Artikel Terkait
