“Dari awal saya mengajar di sini sudah tidak ada ruang guru. Jadi mau tidak mau digabung. Sudah sekitar tiga tahun kondisinya seperti itu,” ujar Uci.
Ia menambahkan, insiden tersebut berdampak pada aktivitas belajar mengajar. Untuk sementara, ruang perpustakaan SD yang berada satu atap dengan SMP digunakan sebagai ruang guru.
“Sekarang ruang perpustakaan SD dipakai sementara sebagai ruang guru SMP,” pungkasnya.
Hingga kini, pihak sekolah masih menunggu tindak lanjut dari instansi terkait untuk penanganan kerusakan bangunan agar proses belajar mengajar dapat kembali berjalan normal.
Editor : Mahesa Apriandi
Artikel Terkait
