Pemerintah adat juga menekankan pentingnya menjaga kelestarian lingkungan. Wisatawan dilarang merusak tanaman, mencemari alam, atau melakukan aktivitas yang bertentangan dengan prinsip hidup masyarakat Baduy yang menjunjung keseimbangan alam.
Untuk meminimalkan pelanggaran adat, pemerintah adat membuka ruang dialog bagi wisatawan yang belum memahami aturan berkunjung. Pengunjung diimbau untuk bertanya kepada masyarakat setempat atau pihak berwenang sebelum melakukan aktivitas apa pun.
“Kalau tidak paham aturan adat, silakan bertanya. Datanglah dengan niat baik, patuhi aturan, dan hormati adat serta budaya. Baduy bukan sekadar tempat wisata, tapi wilayah adat yang harus dijaga bersama,” pungkas Jaro Oom.
Dengan imbauan tersebut, pemerintah adat berharap kunjungan wisatawan selama libur Nataru dapat berlangsung tertib, aman, serta tetap menjaga nilai-nilai adat dan kelestarian lingkungan masyarakat Baduy.
Editor : Mahesa Apriandi
Artikel Terkait
