SERANG, iNewsBanten - Pemerintah akan memberikan layanan bimbingan ibadah dan pendampingan bagi jamaah haji sakit yang dirawat di Klinik Kesehatan Haji Indonesia (KKHI) maupun di Rumah Sakit Arab Saudi (RSAS) baik yang di Madinah, Makkah, dan Jeddah.
Sampai dengan Sabtu (19/6/2022), jamaah haji Indonesia yang sakit sebanyak 90 orang. Sebanyak 65 orang menjalani rawat jalan, 24 orang dirawat di KKHI dan 1 orang dirawat di Rumah Sakit Arab Saudi (RSAS) Madinah.
Pendampingan antara lain terkait cara bersuci dan tayamun, cara melaksanakan sholat, serta membimbing doa-doa dan zikirnya.
"Termasuk mendampingi guna memberikan rasa nyaman dan tenang kepada jamaah sakit. Di samping itu juga memberikan pemahaman bahwa pada waktunya wukuf, jamaah akan disafariwukufkan," ujar Juru Bicara (Jubir) Panitia Penyelenggara Ibadah Haji (PPIH) Akhmad Fauzin.
Fauzin menambahkan, pemerintah setiap saat hadir serta bertanggung jawab mensafariwukufkan seluruh jamaah sakit yang dapat dibawa ke Arafah.
"Pemerintah bertanggung jawab memberikan pendampingan kepada seluruh jamaah yang sakit dan mensafariwukufkan," sambungnya.
Dia l menjelaskan kondisi cuaca di Arab Saudi sangat panas, suhu tertinggi mencapai 46 derajat celsius suhu terendah 35 derajat celsius.
"Kami selalu mengimbau kepada jamaah haji Indonesia untuk membatasi aktivitas di luar ruangan. Jangan menunggu haus untuk minum, menjaga kesehatan dengan makan tepat waktu serta istirahat yang cukup," ujarnya.
Dirinya juga mengimbau kepada seluruh jamaah haji untuk tetap selalu memakai masker ketika berkumpul di ruangan terutama ketika di masjid, baik di Masjid Nabawi maupun Masjidil Haram.
"Kepada seluruh petugas untuk selalu mengingatkan kepada jamaah, begitu juga jamaah saling mengingatkan antara yang satu dengan yang lain demi kesehatan bersama," tandasnya.
Editor : Mahesa Apriandi