iNewsBanten - Sebuah perusahaan di bidang game dan media yang mengembangkan seri pokemon sedang membuka lowongan kerja yang unik.
Sejak pertama kali dirilis pada 1996 di Game Boy, Pokémon telah memiliki koleksi monster yang amat banyak. Sejarah serta info ekologi setiap monster juga berkembang menjadi sangat rumit. Alhasil, perusahaan pembuatnya butuh sosok yang fokus memastikan game dari generasi terbaru koleksi monsternya berkelanjutan. Game Pokémon dari generasi ke-9 yang akan rilis akhir 2022 adalah seri Scarlet dan Violet. Total, diperkirakan bakal ada 1.000 jenis Pokémon yang pernah dibuat oleh The Pokémon Company.
Kalian yang memiliki pengetahuan mendalam mengenai monster-monster di seri Pokémon bisa melamar menjadi arsiparis untuk museum yang sedang dikembangkan perusahaan tersebut. Di game Pokémon kalian sering mendapati sosok NPC yang berprofesi sebagai pengarsip monster bukan. Siapa sangka, profesi macam itu bakal ada di dunia nyata lgo, dengan jumlah bayaran yang cukup menarik pula untuk diperhitungkan.
Arsiparis ini bakal bekerja di museum internal The Pokémon Company. Tugasnya, seperti tercantum di loker, “membuat bank data skala besar, memproses data baru, merapikan katalog, serta menjalankan berbagai tugas yang terkait dengan pengembangan serta pencatatan data monster dari seri Pokémon.”
Belum jelas apakah museum Pokémon ini akan menjadi bangunan fisik dan kelak akan dibuka untuk masyarakat umum. Namun yang jelas pemanfaatannya saat ini masih untuk kebutuhan riset internal perusahaan. Dari info loker yang dibuat The Pokémon Company, bayarannya untuk semua kerja keras itu cukup besar. The Pokémon Company siap membayar pelamar yang diterima di rentang US$77 ribu hingga US$118 ribu. Artinya, minimal, pengarsip Pokémon ini bisa mendapat bayaran setara Rp1,1 miliar.
Sekilas, pekerjaan menjadi pengarsip monster ini terdengar menyenangkan, tapi pastinya beban kerjanya bakal sangat berat. Ada bejibun data internal perusahaan yang harus ditelusuri untuk memastikan seribuan monster itu bisa terarsipkan dengan baik. Selain itu, The Pokémon Company mengharapkan si pengarsip bisa membuat “skema metadata deskriptif” untuk setiap monster.
Editor : Mahesa Apriandi