Logo Network
Network

Kaget! Mahasiswa dan Donatur di Tempat KKN UIN SMH Banten Korban Kemalingan

Erdi
.
Senin, 25 Juli 2022 | 15:05 WIB
Kaget! Mahasiswa dan Donatur di Tempat KKN UIN SMH Banten Korban Kemalingan
Ilustrasi Pencurian(foto: Inews.id

LEBAK, iNewsBanten - Mahasiswa UIN Sultan Maulana Hasanuddin Banten menjadi korban pencurian saat melakukan kuliah kerja nyata (KKN) di Desa Anggalan, Kecamatan Cikulur, Kabupaten Lebak.

Mujahidin seorang saksi yang juga sebagai teman kelompok 54 dari korban membenarkan telah terjadi pencurian barang milik mahasiswa yang sedang melakukan KKN.

"Ada tiga korban yang mengalami kehilangan satunya mahasiswa dan dua lainnya merupakan donatur yang bekerja sama dalam kegiatan KKN di Desa Anggalan," terang Mujahidin kepada wartawan, Minggu (24/7/2022).

Mahasiswa yang menjadi korban berinisial JD kehilangan telepon seluler merek iPhone XS serta dua lainnya Fd Samsung M21 dan Az Redmi Note 8.

"Korban tidak hanya kehilangan telepon seluler, tetapi, juga tas yang berisi uang Rp 400 ribu serta surat-surat seperti kartu ATM, SIM dan lain-lain juga ikut raib," ucapnya.

Dalam pengakuannya malam sebelum terjadi pencurian semua mahasiswa sempat bergadang sampai pukul 01.00 WIB dini hari.

"Setelah itu kami tidur semua di ruang tamu, kurang lebih ada delapan orang di tempat yang sama," ungkapnya.

Sekitar pukul 04.00 WIB salah satu korban yaitu JD bangun dari tidur mencari telepon selulernya yang tak lama pulas kembali.

"Pada saat bangun JD belum menyadari bahwa telepon selulernya telah hilang," ujarnya.

Semua baru menyadari telah terjadi pencurian pada sekitar pukul 05.00 WIB subuh pada Sabtu (23/7/2022).

"Entah dari mana masuknya mailing kami tidak tahu, yang pasti waktu kami mengecek jendela sudah dalam keadaan tidak terkunci lagi," tutur dia.

Mujahidin mengatakan setelah peristiwa itu terjadi sekitar Pukul 07.00 WIB pihaknya langsung melaporkan kejadian tersebut ke pihak kepolisian.

"Kami langsung lapor ke Polsek Cikulur. Pihak desa juga langsung merespons untuk membantu menangani permasalahan yang terjadi," kata dia.

Dia mengungkapkan dari pihak kampus belum ada respons terkait kejadian tersebut.

"Kami hanya mendapatkan imbauan dari dosen pembimbing lapangan (DPL) untuk selalu berhati-hati ke depannya," ucapnya.

Editor : Mahesa Apriandi

Follow Berita iNews Banten di Google News

Bagikan Artikel Ini