Alat CO2 Sensor CO2-100 akan menyala jika mendeteksi adanya kandungan C02 berlebih di kabin, yang dapat memberikan efek kantuk. Jadi jika indikator menyala maka pengemudi dapat segera mencari tempat istirahat terdekat.
Sensor ini dibuat oleh Infineon Technologies dari Jerman, yang dimana Infineon adalah manufaktur semikonduktor dan chip terbesar di Eropa. Sehingga sensor ini sangat akurat, sensitif, dan reliable, karena berstandar Industrial Grade.
Sementara AP-100 bekerja mendeteksi partikel 2.5 mikrogram di udara. Pada saat sensor mendeteksi 2.5 mikrogram sudah berlebihan di udara, maka purifier yang sudah satu paket dengan Head Unit Android ini akan bekerja.
"Metode pembersihan partikel PM 2.5 ini adalah Ionizer melalui media Carbon Electrode. Headunit dapat melakukan control apabila ingin menyalakan atau mematikan secara manual, dan juga diset untuk bisa nyala dan mati otomatis mengikuti kualitas udara PM2.5 dalam kabin mobil.” tambah Albert Lim.
Lim menyebut head unit terbarunya ini dibandrol seharga Rp 17 jutaan.
Editor : Mahesa Apriandi