SERANG, iNewsBanten - Rem menjadi komponen paling fital pada mobil yang berfungsi memperlambat atau menghentikan laju kendaraan.
Sistem pengereman juga terpasang pada keempat roda mobil, dengan kombinasi depan rem cakram dan belakang rem tromol, atau rem cakram pada roda depan dan belakang.
Ketika sistem pengereman bermasalah, maka mobil akan sulit dihentikan atau diperlambat lajunya, sehingga meningatkan risiko terjadinya hal yang tak diinginkan.
Untuk memastikan hal tersebut tak terjadi, pengendara harus memeriksa sistem pengereman mobil secara rutin.
Masalah awal pada pengereman juga dapat dirasakan melalui tanda-tanda sebagai berikut.
1. Pedal rem bergetar
Tanda pertama yang dapat dirasakan saat rem bermasalah adalah munculnya getaran ketika melakukan pengereman. Itu bisa disebabkan oleh kampas rem yang sudah habis atau permukaan piringan rem tidak rata.
Ini membuat pengereman menjadi tak maksimal karena kaliper rem tidak dapat mencengkeram piringan.
Jika getaran sudah dapat dirasakan pada setir mobil, maka kampas rem atau piringan rem mobil sudah benar-benar harus diganti.
2. Bunyi saat pengereman
Munculnya bunyi mendecit pada saat melakukan pengereman juga menjadi salah satu ciri sistem rem bermasalah. Kampas rem yang sudah habis akan menyisakan besi yang bergesekan langsung dengan piringan rem.
Semakin tipis atau habis kampas rem, maka bunyi decitan akan semakin kencang, bahkan menimbulkan suara gesekan setiap kali mobil berjalan.
Jika sudah mulai muncul suara decitan, maka pemilik mobil harus segera memeriksakan sistem rem. Pasalnya, beberapa kasus munculnya bunyi decitan bukan hanya terjadi karena kampas rem habis.
3. Pedal rem terlalu dalam
Kedalaman pedal rem menjadi salah satu ciri sistem pengereman bermasalah yang bisa disebabkan kampas rem habis dan berkurangnya tekanan pada master rem.
Ini ditandai dengan tak maksimalnya pengereman meski sudah melakukan penginjakan pedal rem yang cukup dalam.
Kebutuhan pengereman yang pakem tidak dapat ditawar lagi, karena itu memegang peran penting dalam keselamatan pengendara.
4. Rem mobil negmpos
Ngempos merupakan istilah untuk sistem pengereman yang tak bekerja, meski peda sudah diinjak berkali-kali, bahkan sampai menyentuh lantai mobil dan tak kembali ke posisi semula.
Ini terjadi akibat seal master rem yang rusak di bagian piston dan pada dua bagian rem, sehingga tak ada daya tekan untuk memungkinkan pedal rem kembali.
Jika terjadi hal semacam ini, mobil seharusnya tidak digunakan untuk berkendara dan pemilik mobil disarankan untuk memanggil teknisi ke lokasi mobil berada.
5. Panas berlebihan pada roda
Gesekan antara kmpas rem dan piringan rem akan menimbulkan panas berlebih pada roda. Ini juga bisa menyebabkan kerusakan pada sistem pengereman yang dapat membengkokkan piringan rem.
Kerusakan itu terjadi akibat adanya tekanan dari master rem, meski pedal rem tidak diinjak. Sehingga pemilik mobil harus memeriksakan pengereman secara menyeluruh untuk memastikan rem bekerja maksimal.
6. Dinding rem berkarat
Dinding bagian dalam master rem mobil berfungsi untuk menjaga sistem pengereman bekerja dengan maksimal. Tetapi, jika bodi master rem berkarat, maka akan menimbulkan rongga yang memicu kotoran masuk.
Debu yang masuk dapat menyebabkan gumpalan dan menjadi lumpur akibat rembesan minyak rem. Ini akan memperlambat sistem pengereman yang dapat membuat kinerjanya menjadi tak maksimal.
Gejalanya akan membuat rem kurang pakem, munculnya bunyi decitan, atau tetesan minyak rem sepanjang jalan yang dilalui.
7. Asap knalpot berwarna putih
Asap knalpot berwarna putih bukan hanya terjadi karena oli mesin yang merembes ke ruang pembakaran, tapi juga dapat disebabkan master rem yang bocor.
Minyak rem yang keluar dari master rem dapat masuk ke dalam booster, berlanjut ke intake manifold, dan ikut terbakar dalam mesin.
Ini dapat menyebabkan kerusakan pada ruang mesin karena sifat minyak rem yang korosi.
Penjelasan tersebut mengingatkan kepada pemilik mobil untuk tak mengabaikan segala sesuatu yang berkaitan dengan sistem pengereman.
Pemeriksaan secara berkala perlu dilakukan, terutama untuk kendaraan yang digunakan setiap hari untuk memastikan pengereman bekerja dengan maksimal.
Editor : Mahesa Apriandi