Pemberontakan tersebut berujung pecahnya Perang Cikande. Dengan taktik gerilya yang diterapkannya, dia bersama pasukannya menjadikan wilayah Balaraja sebagai tempat persembunyian. Dari kisah itulah konon nama Balaraja tercipta.
Versi ini menyatakan nama Balaraja memiliki arti tempat berkumpulnya bala tentara raja. Kisah dalam sejarah ini diperkuat dengan adanya bukti makam para pejuang Banten yang tersebar di wilayah Balaraja.
Seiring berjalannya waktu, Balaraja mengalami pemekaran wilayah yang terbagi menjadi beberapa bagian seperti Tigaraksa, Cisoka, Kronjo, Kresek, dan Jayanti.
Kemudian, wilayah-wilayah tersebut dimekarkan kembali pada tahun 2007. Wilayah Balaraja dimekarkan menjadi Kecamatan Sukamulya. Kresek dimekarkan menjadi Kecamatan Gunung Kaler. Kronjo dimekarkan menjadi Kecamatan Mekar Baru dan Cisoka dimekarkan menjadi Kecamatan Solear.
Editor : Mahesa Apriandi