SERANG, iNewsBanten - Sebagian orang, terutama generasi dewasa muda begitu menggemari minuman beralkohol. Baik dijadikan sebagai hiburan, atau malah ada juga yang begitu ketergantungan.
Minuman beralkohol sendiri sering dikaitkan dengan dampak negatifnya pada kesehatan. Salah satunya terhadap penyakit kanker.
Ya, tahukah Anda bahwa minuman alkohol ternyata dapat menyebabkan hadirnya tujuh resiko tipe penyakit kanker bagi peminumnya? Mulai dari kanker mulut, kanker tenggorokan bagian atas kanker Laring (saluran pernapasan), kanker kerongkongan, kanker dada, kanker hati, kanker usus, seperti dikutip dari The Sun, Minggu (25/9/2022).
Dijelaskan lebih lanjut, menurut sebuah panduan baru dari studi yang diterbitkan dalam The Lancet Oncology, telah ditemukan bukti jelas bahwa alkohol dapat meningkatkan risiko kanker. Hal ini dilihat dari 1 hingga 25 kasus kanker yang baru didiagnosis pada tahun lalu dan dikaitkan dengan minum minuman beralkohol.
Studi tersebut juga didukung dari penelitian sebelumnya yang dilakukan oleh University of Oxford, bahwa semua jenis alkohol secara signifikan dapat meningkatkan risiko tujuh jenis kanker yang disebutkan di atas. Para ahlu menyakini, tubuh manusia akan memproduksi bahan kimia yang berbahaya disebut Asetaldehida saat ketika meminum alkohol.
Dalam penelitiannya, para peneliti Oxford menemukan bahwa asetaldehida dapat memecah dan merusak DNA di dalam sel punca, yakni bahan penyusun semua organ, jaringan, darah, dan sistem kekebalan tubuh.
Bagi orang-orang yang mengalami gejala kulit memerah saat mengonsumsi alkohol atau merasa tidak sehat, maka telah terindikasi mengalami kerusakan DNA empat kali lebih banyak dibandingkan dengan mereka yang tidak memiliki gejala tersebut.
Hal Ini karena beberapa orang tidak memiliki enzim, yang dikenal sebagai aldehida dehidrogenase, yang memecah dan menghilangkan asetaldehida berbahaya yang dibuat oleh tubuh manusia sebagai respons terhadap minuman keras.
Dalam penelitiannya, para peneliti Oxford menemukan bahwa asetaldehida dapat memecah dan merusak DNA di dalam sel punca, yakni bahan penyusun semua organ, jaringan, darah, dan sistem kekebalan tubuh.
Bagi orang-orang yang mengalami gejala kulit memerah saat mengonsumsi alkohol atau merasa tidak sehat, maka telah terindikasi mengalami kerusakan DNA empat kali lebih banyak dibandingkan dengan mereka yang tidak memiliki gejala tersebut.
Hal Ini karena beberapa orang tidak memiliki enzim, yang dikenal sebagai aldehida dehidrogenase, yang memecah dan menghilangkan asetaldehida berbahaya yang dibuat oleh tubuh manusia sebagai respons terhadap minuman keras.
Editor : Mahesa Apriandi